Polisi Pastikan Buka Akses Layanan Publik usai Ancaman Simpatisan RHP

Papua

Polisi Pastikan Buka Akses Layanan Publik usai Ancaman Simpatisan RHP

Wilpret Siagian - detikSulsel
Rabu, 13 Jul 2022 00:54 WIB
Polda Papua menurunkan ratusan personel pengamanan di Kobakma, di Kabupaten Mamberamo Tengah, Papua.
Foto: Polda Papua menurunkan ratusan personel pengamanan di Kobakma, di Kabupaten Mamberamo Tengah, Papua. (Dok. Istimewa)
Mamberamo Tengah - Polisi memastikan membuka akses pelayanan publik yang ditutup oleh simpatisan Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak (RHP) di wilayah Kobakma, Papua. Polisi juga terus menyiagakan pengamanan di sejumlah titik vital.

Irwasda Polda Papua Kombes Alfred Papare turun langsung memimpin pengamanan. Pihaknya juga melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat untuk memediasi polemik yang terjadi di wilayah Kobakma.

"Setelah mendengar keluh kesah masyarakat pascademo pendukung bupati. Kami langsung melakukan tindakan pengamanan aktivitas masyarakat dan membuka semua akses pelayanan publik, sebagaimana perintah Kapolda," ujar Kombes Alfred Papare dalam keterangannya, Selasa (12/7/2022).

Pihaknya pun menjamin keamanan warga. Selain itu tegas menindak pelaku yang melakukan aksi penutupan objek vital di wilayah Kobakma.

"Kami datang untuk jaminan keamanan kepada masyarakat dan akan segera memberikan tindakan kepada pelaku aksi pemalangan," tambahnya.

Kombes Alfred juga menyelidiki keterlibatan oknum pejabat daerah yang diduga mendalangi massa simpatisan Bupati Ricky Ham Pagawak melakukan penutupan akses pelayanan publik. Pihaknya akan menindak tegas jika perbuatannya terbukti.

"Mengenai oknum pejabat daerah yang mengumpulkan dan menggerakkan demo mengakibatkan masyarakat mengungsi keluar dari kota Kobakma, saya ingatkan bahwa KPK sedang menangani kasus korupsi dan KPK akan melakukan tindakan hukum terhadap yang bersangkutan," tegas Kombes Alfred.

Pihak kepolisian akan mem-backup KPK dalam melakukan tindakan hukum kepada pelaku korupsi. Untuk itu dia meminta warga agar tetap tenang tidak boleh ada konflik antarmasyarakat di Mamberamo Tengah.

Sebelumnya, Polda Papua telah mengirim 200 personel Brimob ke wilayah Kobakma, Papua usai 500 warga mengungsi gegara ancaman pembunuhan dari Bupati Mamberano Tengah RHP lewat simpatisannya. Pihaknya akan memastikan keselamatan warga, meski penegakan hukum akan tetap dilakukan.

"Keselamatan warga dan anggota yang harus kita jaga," tegas Kombes Kamal.


(sar/hmw)

Hide Ads