"Iya begitu (dinonaktifkan). Iya kan cerita (terlibat) kasus (dugaan pelecehan seksual)," kata Kepala Humas UNM Burhanuddin kepada detikSulsel, Jumat (8/7/2022).
Penonaktifan oknum dosen itu berdasarkan hasil sidang kode etik. Selanjutnya ditindaklanjuti lewat keputusan dari pihak Rektor UNM.
"Sudah itu mi hasilnya (berdasarkan sidang kode etik). Rektor memberikan sanksi (dinonaktifkan)," ungkapnya.
Burhanuddin menjelaskan H tidak bisa lagi menjalankan aktivitas akademiknya. Termasuk membimbing mahasiswa.
"Membimbing, tidak bisa dia sebagai PA (penasihat akademik). Pokoknya aktivitas akademiknya dihentikan," jelasnya.
Burhanuddin sendiri mengaku tidak tahu dengan kondisi mahasiswinya yang menjadi korban. Sejauh ini pula mahasiswi itu belum menempuh jalur hukum
"Saya kurang tahu kalau mahasiswanya. Inikan pertanyaannya yang jadi korban, melapor ke medsos. Bukan ke lembaga atau hukum," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, UNM dibuat gempar oleh isu oknum dosen diduga melakukan pelecehan seksual terhadap sejumlah mahasiswi. Kegemparan isu tersebut membuat pihak kampus turun tangan melakukan investigasi.
Kegemparan pelecehan seksual ini bermula dari pengakuan sejumlah mahasiswi mengaku jadi korban pelecehan seksual oknum dosen dimaksud. Pengakuan itu diluapkan sejumlah mahasiswi melalui akun anonim di media sosial.
"(Bentuk pelecehen seksual) Mulai dari verbal sampai fisik seperti meraba paha, ada juga dimana pelaku tiba-tiba tidur di pangkuan korban," kata Ketua Divisi Perempuan Anak dan Disabilitas LBH Makassar Resky Pratiwi kepada detikSulsel, Rabu (22/6).
Dalam unggahan Instagram yang viral diungkapkan bahwa ada seorang oknum dosen di Fakultas Teknik UNM yang diduga telah melakukan pelecehan seksual ke sejumlah mahasiswi. Dugaan inilah yang tengah diinvestigasi pihak kampus.
"Sementara ini 4 (mahasiswi). Tidak semua juga saat bimbingan, ada juga saat berinteraksi biasa di kampus," ungkapnya.
Keempat mahasiswi UNM ini mengaku dilecehkan oleh oknum dosen yang sama. Yaitu dengan inisial H.
"Dosen yang sama. Iya (dosen inisial H)," terang Resky.
(sar/sar)