Misteri Potongan Tangan Manusia Mengambang di Sungai Mahakam Samarinda

Kalimantan Timur

Misteri Potongan Tangan Manusia Mengambang di Sungai Mahakam Samarinda

Tim detikSulsel - detikSulsel
Rabu, 06 Jul 2022 07:00 WIB
Telapak tangan mengambang di Sungai Mahakam, Samarinda (Dok. Istimewa).
Foto: Telapak tangan mengambang di Sungai Mahakam, Samarinda (Dok. Istimewa).
Samarinda -

Potongan telapak tangan ditemukan mengambang di Sungai Mahakam dekat Pelabuhan Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim). Polisi kini menyelidiki penemuan telapak tangan tersebut.

Potongan telapak tangan sebelah kiri tersebut ditemukan pada Senin (4/7). Penemuan itu berawal dari awak kapal yang mencium bau tak sedap di lokasi.

"Saksi awalnya mencium bau tidak sedap yang dikira dari Balai Hewan, kemudian oleh saksi dilihat dan ternyata potongan tangan kiri mengapung dengan posisi telapak Tangan telentang menghadap ke atas," ujar Kasubnit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda Aiptu Harry Cahyadi, Selasa (5/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim Inafis Polresta Samarinda telah diterjunkan untuk melakukan penyelidikan. Untuk sementara kepolisian masih mencoba mengidentifikasi potongan tangan itu.

"Sementara masih Mr X kita belum dapat memastikan apakah ini tangan pria atau perempuan. Kami juga akan melakukan pengecekan sidik jarinya untuk mengetahui identitas Mr X ini," katanya.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya polisi menduga potongan itu karena adanya luka diakibatkan senjata tajam. Untuk memastikan polisi akan melakukan visum dan pencarian identitas melalui sidik jari.

"Dari hasil pemeriksaan awal diduga telapak tangan ini putus akibat benda tajam," katanya.

Diduga Telapak Tangan Wanita

Polisi menduga pemilik potongan telapak tangan yang mengambang di Sungai Mahakam itu merupakan seorang wanita. Namun dugaan itu masih perlu pendalaman.

"Diduga (potongan telapak) tangan cewek," ujar Kapolresta Samarinda Kombes Ary Fadli saat dihubungi detikcom, Selasa (5/7).

Menurut Ary, pihaknya sedang berupaya mengecek sidik jari dari potongan tangan itu. Dia berharap sidik jari korban tidak rusak sehingga terbaca sensor.

"Kita berupaya untuk mengangkat sidik jarinya. Nanti kita upayakan mudah-mudahan sidik jarinya nggak rusak," katanya.

Ary mengatakan pihaknya perlu mendalami apakah pemilik telapak tangan itu dibunuh atau tidak. Hanya saja hal itu bisa dilakukan apabila identitas korban sudah diketahui.

"Kita belum tahu apakah korban kekerasan atau hal lain. Karena ini kan posisinya di air. Bisa jadi oleh binatang, kan kita belum bisa memastikan," katanya.

"Kita harus tahu identitasnya siapa dulu nih baru bisa kita lakukan penelusuran lebih lanjut," katanya.

Sejauh ini polisi polisi sudah memeriksa keterangan 5 orang saksi. Mereka adalah orang-orang yang berada di Pelabuhan Samarinda saat penemuan potongan telapak tangan terjadi.

"Ada sekitar 5 orang yang pertama melihat di dekat tugboat yang melapor saat itu kemudian orang di sekitar pelabuhan," katanya.




(hmw/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads