Keluarga mengungkap Firdaus (37), staf Kantor Pengadilan Agama Kolaka ditemukan tewas dengan kaki dilakban, kuku dicabut hingga menderita luka tikaman setelah hilang misterius. Polisi kini menyelidiki apakah korban dibunuh atau tidak.
"Masih kita lidik (selidiki dugaan pembunuhan), detailnya (kasus penemuan mayat) harus saya baca lagi," kata Kapolres Kolaka AKBP Saiful Mustofa kepada detikcom, Rabu (22/6/2022).
Saiful belum bisa memastikan lebih jauh terkait luka yang dialami korban terkait dugaan pembunuhan. Ia meminta waktu agar polisi bisa melakukan penyelidikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya belum bisa menentukan itu kan masih lidik dulu, nanti kita lihat hasil dari pemeriksaan kedokteran seperti apa. Penyebabnya seperti apa, masih kita lidik ya," bebernya.
Terpisah, Kasubsi Penmas Humas Polres Kolaka Aipda Riswandi membenarkan terkait adanya luka-luka tersebut. Namun ia belum merincikan secara detail terkait luka-luka yang dialami korban.
"Kalau luka ada tapi tidak detail (laporannya) ada luka di tubuhnya informasinya, tapi tidak secara tertulis," ujar dia.
Riswandi menuturkan terkait informasi lebih jauh polisi masih menunggu laporan resmi hasil penyelidikan Sat Reskrim Polres Kolaka.
"Saya konfirmasi ada lukanya tapi kita tidak dikasi secara detailnya, yang jelas ada ditemukan (luka) tapi tidak dirincikan (soal luka) cuman ditemukan luka di tubuh korban (laporannya)," ujar dia.
Sebelumnya, Firdaus dilaporkan hilang misterius usai dijemput orang tidak dikenal (OTK) ditemukan tewas. Keluarga mengungkap Firdaus tewas dengan tanda-tanda kekerasan.
Firmansyah mengungkapkan jenazah kakaknya juga menderita sejumlah tanda-tanda kekerasan lainnya. Diantaranya adalah korban menderita bekas bacokan parang di punggungnya.
"Banyak (tanda kekerasan), ada 3 tikaman. 2 robek di perut bawah pusar dan 1 tikaman dada kanan," kata adik Firdaus, Firmansyah kepada detikcom, Rabu (22/6).
(hmw/nvl)