Polisi memeriksa 18 orang sebagai saksi terkait siswa SMP di Kotamobagu, Sulawesi Utara (Sulut) tewas dianiaya sejumlah rekan sekolahnya. Para saksi merupakan guru dan murid.
"Sampai sekarang sudah melakukan pemeriksaan kurang lebih 18 orang saksi, yang kita mintai keterangan," ujar Kabid Humas Polda Sulut Kombes Jules Abraham Abast saat dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (15/6/2022).
Jules mengatakan 9 dari 18 orang saksi merupakan murid yang diduga sebagai pelaku. Selain itu, polisi juga memeriksa pihak sekolah dan orang tua dari setiap murid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terdiri dari pelajar juga, dan juga ada dari pihak-pihak guru wali kelas yang sudah kita minta keterangan," ujarnya.
Menurut Jules, pihaknya sedang mendalami siapa dari 9 murid yang berperan menganiaya korban hingga tewas.
"9 Orang ini tentu awalnya kita minta keterangan, karena kita duga mereka mengetahui terjadi penganiayaan tersebut. Tapi kita duga ada yang jadi pelaku," katanya.
Jules mengatakan hingga kini pihaknya belum menetapkan tersangka. Penyidik mengaku enggan gegabah dalam menentukan tersangka.
"Sejauh ini kita mengacu pada sistem peradilan pidana anak. Kita juga harus berhati-hati bahwa dalam sistem peradilan anak yang kita harus perhatikan ini pelaku anak tentu yang kita perhatikan terkait psikologis," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, siswa SMP inisial BT (13) yang tewas dianiaya di Kotamobagu sempat dikabarkan menjadi korban bullying di sekolahnya. Namun pihak kepolisian membantah korban tewas bukanlah sebagai korban bully.
"Bullying nda ada (korban tidak di-bully), justru dia yang mem-bullying," ujar Kombes Jules saat ditemui detikcom, Senin (13/6).
(hmw/nvl)