Viral Perkelahian Pelajar di Sulut, Polisi Serahkan Sekolah Damaikan

Sulawesi Utara

Viral Perkelahian Pelajar di Sulut, Polisi Serahkan Sekolah Damaikan

Trisno Mais - detikSulsel
Minggu, 12 Jun 2022 02:42 WIB
Perkelahian pelajar di Minahasa Tenggara, Sulut.
Foto: Perkelahian pelajar di Minahasa Tenggara, Sulut. (Dok. Istimewa/ Tangkapan Layar Video)
Minahasa Tenggara -

Viral di media sosial (medsos) video perkelahian antar pelajar SMK di Minahasa Tenggara (Mitra), Sulawesi Utara (Sulut). Insiden yang dipicu ketersinggungan ini sempat dilaporkan ke polisi, namun diupayakan diselesaikan lewat mediasi pihak sekolah.

Dalam video tersebar, terlihat seorang pelajar berseragam putih abu-abu mendatangi kelompok pelajar yang tengah berkumpul di sekitar hingga memukul salah satu di antara mereka. Seorang pelajar yang lebih dulu dipukul, langsung memukul balik.

Pelajar yang memukul balik itu lantas dikeroyok sampai berlari ke pinggir jalan, dan terjatuh di selokan. Video berdurasi 30 detik itu menampilkan aksi saling pukul hingga menendang antar pelajar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belakangan diketahui perkelahian itu terjadi di SMK Negeri Ratahan, Kabupaten Minahasa Tenggara Sulawesi Utara, pada Kamis (9/6/2022). Insiden ini sempat dilaporkan ke polisi oleh IR (16) yang mengaku sebagai korban dan VS (16) selaku terlapor.

"Iya, jadi kemarin itu yang masalah ribut-ribut ditangani sama Polsek. Terus katanya ada yang dipukul akhirnya buat laporan di Polres masalah penganiayaan," kata Kasat Reskrim Polres Minahasa Tenggara Iptu Ahmad Muzaki, Sabtu (11/6).

ADVERTISEMENT

Dia menjelaskan insiden itu dipicu karena kesalahpahaman. Awalnya seorang siswa melintas di sekitar sekolah tak terima kena senggol sehingga terjadi adu mulut dan berujung perkelahian.

"Itu kemarin karena jalan di situ sempit, mereka masih ujian jadi pada kumpul semua di sekolah, akhirnya karena salah komunikasi. Cuman karena jalan sempit jadi agak kurang itu jadi senggolan lah," paparnya.

Kedua belah pihak setelah insiden itu lalu dipanggil pihak sekolah untuk duduk bersama untuk didamaikan. Hanya saja, selepas dari situ perkelahian kembali terjadi di lokasi berbeda.

"Tapi kemarin sudah dipertemukan sama orang tua juga sudah kumpulkan. Biar guru-guru juga tahu. Kalau lihat ada bikin laporan juga, dari pihak sebelah. Karena kemarin ribut lagi di Plaza Ratahan. Akhirnya yang itu (IR) buat laporan di Polres," ungkapnya.

Ahmad mengaku persoalan ini pun diserahkan lebih dulu ke pihak sekolah pun kembali mengagendakan upaya mediasi keduanya setelah adanya perkelahian susulan. Rencananya IR dan VS akan dipertemukan pada Senin (13/6).

"Tapi hari Senin kemungkinan guru-guru sudah sepakat dan orang tua di sekolah hari Senin akan dipertemukan lagi. Itu kan semua masih di bawah umur semua, masih anak sekolah," jelas Ahmad.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Sulut, Grace Punuh mengaku mengawal adanya kasus tersebut. Pihaknya sudah menginstruksikan sekolah mengambil langkah tegas.

"Masalah ini langsung ditindaklanjuti pihak sekolah bersama pihak kepolisian juga kemarin. Kejadian tersebut dipicu kesalahpahaman dan sudah diselesaikan secara kekeluargaan," ucap Grace.

Dia berharap semua pihak bisa membangun kerja sama yang baik. Karena masalah pendidikan anak-anak adalah tanggung jawab bersama.

"Imbauan kami peran guru BK orang tua, dan pengawas sekolah lebih ditingkatkan sinerginya," pungkasnya.




(sar/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads