"Rencananya begitu (mengajukan permintaan autopsi). Ini saya tunggu pengacara saya, saya sementara ajukan otopsi di Polda Sulsel," kata ayah kandung Arfandi, Mukram kepada detikSulsel, Selasa (17/5/2022).
Mukram tak menampik pihak keluarga sebelumnya menolak dilakukan autopsi terhadap jenazah korban. Dia mengaku awalnya khwatir sehingga sempat menolak autopsi terhadap jenazah anaknya.
"Bagaimana mau autopsi? Untuk mau lihat jenazah anak saya saja dikasih begitu. Apalagi diautopsi. Tidak diminta-minta ada bagaimana kan. Saya takutkan itu," bebernya.
Namun belakangan pihak keluarga terdorong agar penyebab kematian anaknya terungkap. Dia meminta luka lebam di tubuh korban juga perlu diungkap.
"Iya (kami minta otopsi untuk mengetahui penyebab kematian Arfandi)," jelasnya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh kuasa hukum keluarga korban, Arni Jonathan. Dia mengatakan tengah dalam perjalanan ke Polda Sulsel untuk mengajukan permohonan autopsi.
"Saya ke Polda dulu untuk permohonan otopsi," katanya saat dihubungi terpisah.
Sebelumnya diberitakan, Mukram membantah bahwa anaknya adalah bandar narkoba. Korban Arfandi sendiri hanya pedagang pakaian yang justru meninggal saat ditangkap polisi karena diduga terlibat kasus narkoba.
"Kalau dia bandar, masa uang rokok saja minta ke saya. Dia (hanya) menjual pakaian di usaha mamanya Pasar Sentral sejak kecil," kata Mukram kepada detikSulsel.
Mukram juga mengenang masa kecil Arfandi. Kala itu, Arfandi yang masih berusia sekitar satu bulan, kerap ia bawa ke pasar untuk menemaninya berjualan hingga bertumbuh kembang dan duduk di sekolah dasar
"Belum cukup satu bulan, saya bawa mi anakku ini ke pasar menjual. Sampai dia SD, kalau libur saya bawa ke pasar untuk menjual. Atau kalau pulang sekolah, saya bawa menjual," jelasnya.
Kemudian saat tumbuh menjadi remaja, pergaulan anaknya itu hanya di sekitaran rumahnya saja di Jalan Kandea 3, Setapak Kanal, Makassar. Arfandi juga tidak terbiasa begadang karena akan berjualan pakaian bersama ibunya saat pagi hari.
"Pergaulannya paling di lorong sini saja. Anakku tidak bisa begadang karena mau menjual di pasar," terangnya.
(hmw/nvl)