Dipolisikan Member, Bandar Arisan di Soppeng Ngaku Banyak Peserta Kabur

Dipolisikan Member, Bandar Arisan di Soppeng Ngaku Banyak Peserta Kabur

Agung Pramono - detikSulsel
Minggu, 15 Mei 2022 13:29 WIB
Ilustrasi arisan
Ilustrasi arisan online (Dok. Agung Pambudhy/detikcom)
Soppeng -

Bandar arisan online di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) bernama Indah turut buka suara setelah dilaporkan ke polisi oleh sejumlah member yang tidak dibayar. Indah berdalih banyak member tidak mau lagi membayar setelah lot arisannya sudah naik.

Surat tanda laporan Indah diterima oleh petugas SPKT Polres Soppeng Aipda Muh Arsal dengan nomor: STTLP/32/III/2022/SPKT. Dalam laporan itu ada dua member yang dilaporkan yakni perempuan berinisial ST dan FS.

"Saya sudah melaporkan juga member yang tidak mau membayar. Banyak member saya yang lari, dan memang uang tidak ada sama saya," kata Indah kepada detikSulsel Minggu (15/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indah menjelaskan, model arisan yang diterapkan adalah arisan menurun yang sudah berjalan selama satu tahun. Arisan yang ia besut mulai bermasalah pada bulan Desember 2021 karena ada member yang tidak lagi membayar.

"Saya sebagai owner arisan, selaku admin arisan harus menalangi beberapa bulan itu arisan selama 4 bulan karena member tidak membayar. Ratusan juta kerugian saya, ratusan juta uang pribadi saya, makanya saya serahkan laporan ini ke polisi," bebernya.

ADVERTISEMENT

Indah mengelola banyak model get arisan mulai dari Rp 5 juta, Rp 10 juta, Rp 50 juta, Rp 100 juta. Khusus yang Rp 100 juta ada dua kelompok, ada yang sisa tiga kali baru selesai, ada juga yang baru berjalan 7 kali.

"Yang sisa 3 kali get yang Rp 100 juta ini yang bermasalah memang tidak ada membayar. Member yang tidak membayar yang paling parah itu ada dua orang yang totalnya Rp 400 juta lebih," ungkap Indah.

Indah saat ini memilih untuk menyetop sementara arisan, karena sudah tidak bisa menalangi member yang tidak membayar.

"Mending disetop dulu karena kita kan sudah tidak tau, takutka-takutka jangan sampai tambah banyak lagi ini member sudah dapat uang dan tidak mau membayar. Apalagi, kewajiban saya sebagai owner arisan harus bertanggungjawab tapi kalau sudah kewalahan saya juga tidak mampu," jelasnya.

Indah menyebutkan dalam arisannya diikuti oleh mayoritas orang Soppeng. Namun di dalamnya ada beberapa songker atau orang yang sudah naik namanya yang tidak lagi membayar atau kabur begitu saja setelah dapat uang.

"Songker sudah menang di arisan baru tidak membayar banyak. Saya tidak begini seandainya tidak banyak songker. Saya sudah jalani arisan sudah lebih satu tahun lancar, dan sebenarnya saya ini korban," katanya.

Diberitakan sebelumnya Indah dilaporkan ke polisi oleh membernya karena belum membayarkan uang arisannya. Member yang melapor juga langsung di SPKT Polres Soppeng.

"Iya, tadi malam saya laporkan owner arisan ID, karena tidak ada uang saya terima," kata salah seorang pelapor RA kepada detikSulsel Sabtu (14/5).

RA menyebutkan, arisan yang diikuti adalah arisan menurun mulai dari get Rp 20 juta, Rp 50 juta, dan Rp 100 juta. RA ikut arisan di ID mulai September 2021.

"Uang saya yang masuk secara bertahap sebesar Rp 58 juta yang mana jatuh temponya itu setiap tanggal 1. Tetapi sampai saat ini belum ada dikasih ka' sama owner-nya," tambahnya.

RA mengaku, selama ikut arisan pembayarannya lancar sesuai tanggal get dimasukkan uang.

"Saya get paling bawah saya ikuti, pas tanggal get-ku tidak ada yang membayar. Ini kan tanggung jawabnya owner," sebutnya.




(hmw/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads