Pengusaha Tambang Emas Papua Diciduk Gegara Menghilang Usai Pekerja Tewas

Papua

Pengusaha Tambang Emas Papua Diciduk Gegara Menghilang Usai Pekerja Tewas

Tim detikSulsel - detikSulsel
Sabtu, 14 Mei 2022 07:19 WIB
Garis polisi, police line. Rachman Haryanto /ilustrasi/detikfoto
Foto: Rachman Haryanto
Manokwari - Dua pengusaha tambang emas, Edi dan Farel ditangkap anggota Polres Manokwari, Papua akibat tidak memenuhi panggilan penyidik. Keduanya menghilang saat hendak dimintai keterangan terkait kasus pekerja tewas akibat kecelakaan kerja di perusahaan mereka.

Edi dan Farel diciduk di wilayah Sarolangun, Jambi, Kamis (12/5). Anggota Polres Manokwari sengaja bergerak mengamankan keduanya karena terus-terusan mangkir dari panggilan penyidik.

"Yang diamankan sementara 2 orang," ujar Kapolres Manokwari AKBP Parasian Herman Gultom saat dihubungi detikcom, Jumat (13/5/2022).

Baik Edi dan Farel disebut-sebut sebagai adik dari oknum anggota DPRD di Sarolangun. Tapi polisi belum dapat mengkonfirmasi informasi tersebut sebab penyidik masih bergerak dari Jambi ke Manokwari.

"Anggota ini belum kembali juga. Anggota sebelumnya memang berangkat ke Jambi waktu Rabu (11/5) lalu," kata Gultom.

Kasus Pekerja Tambang Emas Tewas

Polisi mengungkapkan Edi dan Farel memiliki perusahaan tambang emas di Manokwari. Belakangan seorang pekerja keduanya dilaporkan tewas akibat kecelakaan kerja.

"Ada pekerjanya dia yang meninggal dalam rangka bekerja. Perkaranya itu laka (kecelakaan) kerja meninggal dunia," kata Gultom.

Perusahaan tambang emas milik Edi dan Farel juga diduga ilegal karena tak memiliki izin. Namun Gultom mengatakan hal itu perlu didalami lebih lanjut.

"Nah itulah yang juga akan dialami," katanya.

Akibat kasus tersebut, Edi dan Farel dipanggil untuk diperiksa sebagai saksi. Namun keduanya justru mangkir sehingga langsung dijemput polisi.

"Saksi kan bisa kita memanggil pertama, kemudian memanggil kedua, ketika saksi tetap tidak datang maka bisa kita keluarkan surat perintah membawa," kata Gultom.

"Membawa yang bersangkutan ke Manokwari nanti dilihat statusnya seperti apa," lanjut AKBP Gultom.


(hmw/nvl)

Hide Ads