Cerita Keji KKB Papua Bunuh Sopir Truk, Korban Diculik-Diberondong Peluru

Papua

Cerita Keji KKB Papua Bunuh Sopir Truk, Korban Diculik-Diberondong Peluru

Tim detikSulsel - detikSulsel
Sabtu, 14 Mei 2022 06:23 WIB
Jenazah sopir truk yang hilang usai ditembak KKB Papua ditemukan tewas (Dok. Istimewa)
Foto: Jenazah sopir truk yang hilang usai ditembak KKB Papua ditemukan tewas (Dok. Istimewa)
Puncak - Teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) kembali menunjukkan kekejiannya setelah membunuh seorang sopir truk bernama Nober Palintin (31) di Kabupaten Puncak, Papua. Korban terlebih dulu diculik kemudian diberondong peluru hingga tewas.

Pembunuhan keji yang menimpa korban bermula saat ia bersama rekannya inisial AT menambang pasir di wilayah Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua pada Rabu (11/5). Selanjutnya sejumlah anggota KKB menculik korban.

"Korban sebelumnya diculik. Korban tiba-tiba ditarik dari mobil truk dan saat itu dibawa pergi," ungkap Wakasatgas Humas Operasi Damai Cartenz AKBP Arif Irawan kepada detikcom, Jumat (13/5/2022).

Korban Nober dibawa cukup jauh yakni dari Distrik Gome menuju Distrik Ilaga. Tepat di Kali Wilipur Kampung Kimak, Distrik Ilaga, korban langsung ditembak mati.

Saat ditemukan pada Kamis (12/5), ada dua luka tembakan pada jenazah korban. Kedua luka tembak itu ditemukan pada bagian punggung dan bahu korban.

"Itu 2 kali (luka tembak), di punggung sama di bahu," katanya.

Menurut Arif, anggota KKB sebenarnya melakukan tembakan lanjutan sebanyak 5 kali. Tembakan susulan itu disinyalir untuk menakut-nakuti para penambang pasir.

"Itu ada tembakan susulan 5 kali. Mereka itu pengen melarang orang memasuki wilayah pengambilan pasir itu," katanya.

Korban Sempat Diminta Pulang Oleh Keluarga

Korban kekejian KKB Nober Palintin ternyata seorang perantau asal Kabupaten Toraja Utara (Torut), Sulawesi Selatan (Sulsel). Dia juga sempat diminta pulang kampung oleh keluarganya lantaran belakangan ini warga Toraja kerap jadi korban kebengisan KKB.

"Terakhir itu Minggu 8 Mei Nober menelepon. Saya suruh dia pulang karena akhir-akhir ini banyak orang Toraja menjadi korban. Tapi dia bilang banyak temannya di sana," kata Ayah Nober, Yulius Palintin saat wawancara terpisah.

Yulius lantas mengenang percakapan yang terakhir dengan anaknya benar-benar tidak terduga olehnya. Dia tak menyangka sang anak benar-benar jadi korban KKB seperti yang ia khawatirkan.

"Ada temannya yang informasikan kalau Nober diculik. Satu keluarga langsung khawatir karena nomor HP-nya tidak bisa dihubungi," ungkapnya.

Satu hari berselang, Kamis (12/5), keluarga Nober di Desa Sa'dan Pabulian, Kecamatan Sa'dan, Toraja Utara mendapatkan kabar jika Nober ditemukan tewas di sungai akibat luka tembakan.

"Anakku kasihan, di sungai ditemukan, kenapa bisa terjadi begini menimpa Nober," tangis Yulius.

Nober dikenal sebagai sosok yang sangat bertanggung jawab. Kepergian Nober juga meninggalkan luka mendalam bagi istri dan dua putrinya yang masih berumur 7 dan 4 tahun di Toraja Utara.

"Kalau info dari sana (Papua) hari ini jenazah sudah diterbangkan dari Timika ke Makassar. Kalau sampai di Makassar nanti malam, itu besok jenazahnya sudah di rumah," beber Yulius.


(hmw/nvl)

Hide Ads