Misteri Penjual Martabak di Pinrang Ditemukan Tewas Tergantung-Tangan Diikat

Misteri Penjual Martabak di Pinrang Ditemukan Tewas Tergantung-Tangan Diikat

Tim detikSulsel - detikSulsel
Minggu, 08 Mei 2022 06:01 WIB
Ilustrasi: pembunuhan, mayat, bunuh diri, garis polisi, police line
Foto: Polisi selidiki kasus warga tewas tergantung diduga dibunuh di Pinrang. (Ilustrasi/Thinkstock)
Pinrang -

Penjual martabak yang ditemukan tewas tergantung dengan tangan terikat diduga dibunuh di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) masih menjadi misteri. Sejauh ini polisi masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi.

"Penyidik sudah memeriksa empat orang saksi untuk mendalami penemuan mayat (pria tewas tergantung)," kata Kasat Reskrim Polres Pinrang AKP Muhalis saat ditemui detikSulsel, Sabtu (7/5/2022).

Empat saksi yang diperiksa merupakan orang dekat korban. Polisi menyebut ada dua orang yang selama ini menampung korban, sementara dua lainnya merupakan rekan berjualannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya, jadi empat orang ini teman korban dan tetangga sesama penjual di lokasi korban menjual," sebutnya.

Muhalis menuturkan pemeriksaan para saksi ini untuk mendalami temuan mayat tersebut dengan kondisi tangan yang terikat. Termasuk posisi kaki korban yang hampir menyentuh tanah.

ADVERTISEMENT

"Untuk memastikan bunuh diri atau ada indikasi lain (dibunuh) kami masih terus selidiki dengan memeriksa saksi dan petunjuk-petunjuk lainnya," bebernya.

Sejauh ini, Muhalis mengaku enggan berspekulasi lebih jauh soal temuan mayat ini. Begitu pula dengan aksi massa yang sempat melakukan pengrusakan lapak pedagang yang diduga sebagai pembunuh korban.

"Kami masih dalami terus ya (semua dugaan penemuan mayat)," tegasnya.

Korban Ditemukan Warga Bikin Heboh

Penemuan mayat tersebut pertama kali dilaporkan warga pada Jumat (6/5) sekitar pukul 16.30 Wita di Kampung Cikkuale, Keluarahan Langga, Kecamatan Mattirosompe, Kabupaten Pinrang. Korban diketahui bernama Tomi.

"Iya, hari ini kami telah menemukan mayat dengan tangan terikat," ujar Kasat Reskrim Polres Pinrang AKP Muhalis saat dimintai konfirmasi detikSulsel, Jumat (6/5).

Korban ditemukan dengan kondisi tewas tergantung dengan tangan terikat di sebuah gubuk dekat sawah warga. Korban diketahui berasal dari pulau Jawa.

"Identitas korban atas nama Tomi. Bersuku Jawa dan sehari-hari bekerja sebagai penjual martabak," ungkapnya.

Setelah polisi mendatangi lokasi kejadian, korban langsung dibawa ke RSUD Lasinrang untuk diperiksa secara medis agar bisa mendapatkan keterangan yang lebih lengkap. Termasuk memastikan penyebab kematiannya.

"Korban sementara divisum atau diperiksa secara medis dari tim Inafis," bebernya.

Massa Serang Lapak Pedagang Diduga Milik Pelaku

Di hari yang sama setelah penemuan mayat itu heboh, sekelompok massa kemudian melakukan penyerangan sebuah lapak pedagang di Kelurahan Langnga, Kecamatan Mattirosompe. Penyerangan itu diduga terkait pembunuhan pria yang ditemukan tewas tergantung dengan tangan terikat.

Penyerangan tersebut juga sempat terekam video amatir warga dan beredar di media sosial Jumat (6/5). Dalam video beredar tampak sekelompok massa berkumpul mengerumuni sebuah lapak berwarna biru.

Massa merusak lapak berukuran 1x1 meter itu menggunakan kursi kayu. Sebagian warga juga tampak memukul lapak dengan tangan dan menendangnya.

Selain itu, tampak pula salah seorang warga mencoba menghentikan aksi pengrusakan itu, namun massa yang tampak emosi tak berhenti melakukannya. Sebagian warga lain tampak berkerumun dan merekam aksi perusakan lapak tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun detikSulsel, lapak tersebut diduga merupakan lapak pelaku pembunuhan pria yang ditemukan tewas tergantung dengan tangan terikat di sebuah gubuk warga.

Lurah Langnga, Fahrun Affandi yang dikonfirmasi detikSulsel, mengakui lokasi perusakan lapak tersebut terjadi di wilayahnya. Tepatnya di depan Pasar Pallameang.

"Iya, itu lapak yang dirusak lapak penjual martabak, di sampingnya (lapak milik) korban. Pemilik lapak itu diduga yang menghilangkan nyawa korban. Itu kejadiannya sekitar pukul 21.00 Wita," ungkapnya.




(asm/sar)

Hide Ads