.webp)
"Saya juga tidak bisa keluar tadi malam. Banyak rusak, rumah (warga) keppo-keppo ki (penyot)," ujar Sardi, kata warga Jalan Monginsidi Kota Makassar kepada detikSulsel, Selasa (3/5/2022).
Sardi mengatakan, para pelaku tawuran sebenarnya masih bertetangga lorong di Jalan Monginsidi, Makassar. Tawuran membuat warga setempat tak bisa tidur nyenyak karena rumah mereka turut terkena lemparan batu hingga busur panah.
"Tidak bisa orang tidur sampai jam 5 subuh," kata Sardi.
Sementara saat ditanya penyebab tawuran maut ini, Sardi mengaku tak begitu paham. Namun dia mengatakan penyebab tawuran biasanya dipicu hal sepele.
"Biasa perang-perang memang. (Biasanya) karena baku ejek-ejek, baku lempar batu, baku gas-gas motor," kata Sardi.
Menurut Sardi, tawuran sebenarnya terjadi sejak pukul 23.00 Wita, Senin (2/5). Tawuran terus terjadi hingga pukul 05.00 Wita subuh, Selasa (3/5) saat aparat kepolisian turun tangan ke lokasi.
"(Saat kita mau keluar) Kita sudah tidak bisa keluar, sudah ada polisi di depan. Sekitaran ada 20 orang diambil," kata Sardi.
Tawuran Maut di Momen Lebaran di Makassar
Sebelumnya, momen hari Lebaran 2022 di Kota Makassar diwarnai aksi perang kelompok alias tawuran. Seorang pemuda tewas akibat terkena anak panah busur.
"(1 Orang) meninggal dunia," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto kepada detikSulsel, Selasa (3/5).
Tawuran diketahui terjadi di Jalan Monginsidi Baru Kota Makassar sekitar pukul 03.50 Wita, Selasa (3/5). Salah seorang pemuda bernama Rahul alias Lalu lantas terkena anak panah busur
"Terjadi perang kelompok dan mengenai salah satu korban busur di bagian dada sebelah kanan," kata Kombes Budi.
(hmw/nvl)
