Uang Palsu Pecahan Rp 100 Ribu Diduga Beredar di Bone, Pelaku Tipu Pedagang

Uang Palsu Pecahan Rp 100 Ribu Diduga Beredar di Bone, Pelaku Tipu Pedagang

Agung Pramono - detikSulsel
Selasa, 03 Mei 2022 12:30 WIB
Uang palsu beredar di Bone, Sulsel.
Foto: Uang palsu beredar di Bone, Sulsel. (Dok. Istimewa)
Bone -

Uang palsu dengan pecahan Rp 100 ribu diduga beredar di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel). Seorang pedagang menjadi korban penipuan terduga pelaku yang hendak membeli barang dagangan di kiosnya.

Peristiwa itu terjadi di salah satu kios di Desa Mallari, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone pada Senin (2/5/2022). Lurah Maccope As'yari Pratama Hadipaty yang mendapat informasi tersebut pun melakukan pengecekan.

"Uang palsu itu," ucap Hadipaty yang dikonfirmasi detikSulsel, Selasa (3/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 06.00 Wita Senin (2/5) lalu. Saat itu terduga pelaku membeli satu bungkus rokok dan tiga minuman dingin dengan selembar uang pecahan Rp 100 ribu.

Selepas pembeli pergi, korban tersadar dan curiga dengan uang yang diterimanya yang hasil cetaknya tidak sempurna alias luntur. Korban lantas melakukan pengecekan dengan merendam uang senilai Rp 100 ribu itu di air.

ADVERTISEMENT

"Sudah na rendam di air, (lalu warna uang Rp 100 ribu itu), luntur," ucap dia.

Hadipaty melanjutkan, korban pun membandingkannya dengan uangnya yang lain dengan cara pengecekan yang sama. Namun hasilnya berbeda, dengan uang yang dia terima dari terduga pelaku.

"Warnanya beda dengan uang asli," beber Hadipaty.

Dia curiga, pelaku merupakan warga setempat namun pihaknya memutuskan melaporkan kejadian ini ke polisi. Informasi yang diterima, Bhabinkamtibmas tengah ke rumah korban untuk diminta keterangan.

"Sudah dilapor itu ke polsek," tandas Hadipaty.

Sementara Kapolres Bone AKBP Ardiansyah mengaku sudah menerima laporan dugaan peredaran uang palsu itu. Pihaknya tengah melakukan pengecekan di lokasi kejadian.

"Sementara kami akan cek. Bhanbinkamtibmas sudah turun ke lokasi untuk memastikan hal tersebut," singkatnya.




(sar/tau)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads