Tabir kasus penembakan maut petugas Dishub Makassar Najamuddin Sewang kini tersingkap. Kasatpol PP Makassar Muhammad Iqbal Asnan terungkap sebagai dalang penembakan tersebut dengan motif cinta segitiga dengan seorang wanita pejabat Dishub Makassar yang belakangan diketahui bernama Rachma.
Motif cinta segitiga yang mencuat dalam kasus ini pun dibenarkan kakak kandung Najamuddin, Juni Sewang. Hal itu diketahuinya setelah Kasatpol PP Makassar melontarkan ancaman kepada korban melalui dirinya pada 2019 lalu.
"IA (Iqbal Asnan) sendiri pernah menghubungi saya secara langsung dan menyatakan bahwa ada tekanan pengancaman di dalamnya," ungkap Juni Sewang saat ditemui di Mapolrestabes Makassar, Sabtu (16/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juni mengaku kaget saat menerima ancaman tersebut. Apalagi kata-kata yang dilontarkan Kasatpol PP Makassar dinilai sebagai ancaman yang serius.
"Ancamannya langsungnya ke saya. Dia bicara langsung ke saya by phone, 'kalau bukan adekmu saya habisi'," kata Juni.
Ancaman itu kemudian ditanggapi Juni dengan mengklarifikasi langsung kepada korban. Namun korban menyangkal bahwa tidak terlibat masalah dengan siapapun termasuk Kasatpol PP Makassar.
"Jauh sebelum almarhum masuk bergabung di Dishub saya sudah pernah peringatkan. Ada staf yang tidak boleh kamu buka ruang," bebernya.
Kasatpol PP Makassar Kenalkan Rachma sebagai Istri Siri
Juni mengungkapkan Kasatpol PP Makassar pernah mengakui Rachma sebagai istri sirinya. Dia merupakan salah satu ASN di Dishub Makassar.
"Iya (dikenalkan) sebagai istrinya (siri). Tapi saya tahu bahwa itu bukan istrinya (yang pernah diketahuinya). Ada istrinya dan saya kenal baik," ungkap Juni kepada detikSulsel, Minggu (17/4).
Kasatpol PP Makassar dan Rachma disebut sudah menjalin hubungan asmara sejak lama. Sedangkan korban Najamuddin disebutnya juga sempat dekat dengan wanita tersebut.
"Dia (Muhammad Iqbal Asnan) bilang, Jun, kenal ko dulu kakakmu (istri siri Iqbal). Jadi saya bilang kakakku lurah. Sepengetahuanku istri sahnya Pak Iqbal ini lurah dan saya kenal istrinya," bebernya.
Dari situ Juni menduga penembakan maut yang menimpa adiknya ada kaitannya dengan wanita R. Dia membenarkan kasus ini terjadi atas motif cinta segitiga.
"Nah bisa jadi kenapa Pak Kapolres bilang ini cinta segitiga, bisa jadi Pak Iqbal cemburu sama korban. Berangkat dari situ Iqbal nekat sampai menghabisi korban," ucap Juni.
Najamuddin Tewas Tertembak 3 April 2022
Insiden nahas kemudian terjadi kepada Najamuddin. Dia tewas ditembak saat melintas di pertigaan Jalan Danau-Jalan Manunggal 22, Kecamatan Tamalate, Makassar, sekitar pukul 10.54 Wita, Minggu (3/4). Penembakan ini terekam kamera CCTV yang diambil dari arah Jalan Manunggal 22 yang menyorot ke Jalan Danau Tanjung Bunga.
Dalam rekaman CCTV berdurasi 1 menit 20 detik diketahui lokasi kejadian di pertigaan jalan atau dekat Masjid Cheng Hoo, Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar. Video dimulai dengan menampilkan dua mobil minibus yang melintas lebih dulu.
Setelahnya tampak korban melintas dengan mengenakan sepeda motor berjaket cokelat. Tidak lama terlihat ada satu pengendara motor berjaket kuning yang mendahului korban.
Setelah korban didahului pengendara motor tersebut, korban tiba-tiba terlihat kehilangan keseimbangan. Petugas Dishub Makassar oleng ke arah kanan hingga terjatuh di jalan.
Korban yang terjatuh sempat terlihat bergerak berupaya bangkit. Sejumlah pengguna jalan yang melihat korban terjatuh langsung mendekati korban yang sudah tidak berdaya, hingga diamankan di pinggir jalan.
Luka Tembak Tembus di Paru-paru Najamuddin
Awalnya keluarga korban penembakan maut petugas Dishub Makassar Najamuddin Sewang dianggap sebagai kecelakaan tunggal. Namun saat korban dibawa ke rumah, keluarga menemukan ada bekas tembakan yang menembus paru-parunya.
"Di rumah pi baru saya tahu ternyata ada luka lain selain di betis," ungkap Juni.
Juni mengungkap ada sebuah luka bocor di bagian ketiak kiri korban. Bukti ini baru terlihat saat keluarga korban mengecek pakaian yang dikenakan terdapat lubang yang dikelilingi darah.
"Kalau itu luka lakalantas, pasti tergores, atau luka seret. Ini tidak, ada lubang, bolong, bundaran di bagian tubuhnya," ungkap Juni.
Pihak keluarga yang curiga langsung melaporkan kejadian itu ke polisi. Jenazah korban lantas diautopsi, yang hasil pemeriksaannya menunjukkan adanya sebuah proyektil peluru tembus hingga ke paru-paru korban.
"Dia (peluru) tembus bukan tembus keluar, tapi dia lubangi paru-paru," ujar Juni Sewang kepada wartawan, Senin malam (4/4).
Kasatpol PP Makassar Ditangkap-Tersangka
Polisi yang menerima laporan pihak keluarga terkait dugaan penembakan petugas Dishub Makassar Najamuddin Sewang langsung menyelidiki hingga mengungkap Kasatpol PP Makassar Muhammad Iqbal Asnan merupakan dalang dalam kasus ini. Iqbal dijadikan tersangka bersama 3 orang lainnya.
"Untuk tersangka kami beri inisial, pertama adalah S, yang kedua adalah MIA (Muhammad Iqbal Asnan), yang ketiga AKM, dan yang keempat adalah A," ujar Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto dalam keterangannya di Mapolrestabes Makaassar, Sabtu (16/4).
Pengungkapan kasus ini beserta 3 tersangka lainnya setelah polisi memeriksa 20 orang saksi. Polisi kemudian menangkap Iqbal di rumahnya di Jalan Muhammad Tahir, Makassar pada Sabtu (16/4) sekitar pukul 16.00 Wita.
"Saksi yang sudah kita periksa sebanyak 20 orang dan 4 orang kita tetapkan sebagai tersangka," tuturnya.
Budi juga menegaskan kasus penembakan maut ini terkait dengan cinta segitiga.
"Untuk motif daripada pelaku ini adalah cinta segitiga, motif pribadi. Tidak ada teror di Kota Makassar, tapi ini adalah masalah pribadi sehingga terjadi penembakan pada hari Minggu 3 April 2022," sebutnya.
(asm/hmw)