Gangguan Kamtibmas di Makassar Saat Ramadan, Balap Liar-Perang Kelompok

Gangguan Kamtibmas di Makassar Saat Ramadan, Balap Liar-Perang Kelompok

Muh Ishak Agus - detikSulsel
Kamis, 14 Apr 2022 14:08 WIB
6 Pelaku Balap Liar-Freestyle Motor di Makassar Ditangkap
Foto: Pelaku balap liar yang pernah diamankan polisi di Makassar. (dok. 20Detik)
Makassar -

Sejumlah gangguan ketertiban masyarakat (kamtibmas) marak terjadi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) selama bulan Ramadan. Polisi memberi atensi terhadap aksi balapan liar, termasuk tawuran atau perang kelompok yang kejadiannya diklaim menurun.

"Untuk Ramadan, kita lihat sendiri bahwa balap liar itu salah satu upaya kan. Ada sekitar 300-an motor yang diamankan," kata Kasubag Humas Polrestabes Makassar AKP Lando saat dihubungi detikSulsel, Kamis (14/4/2022).

Dia menuturkan motor balap liar yang diamankan akan disita selama tiga bulan. Pemilik motor diwajibkan membawa kelengkapan standar dan dokumen kendaraan ketika hendak mengambil motornya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan kepada dari mana kendaraan itu diamankan, ya harus didatangkan. Bukan diwakil-wakili, supaya dia tahu pelanggarannya," papar Lando.

Dia beranggapan maraknya aksi balap liar di Makassar saat bulan Ramadan masyarakat dinilai punya lebih banyak waktu luang. Waktu sahur menjelang pagi menjadi momen untuk itu.

ADVERTISEMENT

"Jadi ya kebiasaan kali ya. Tapi itu bukan (hanya) di Makassar. Di mana-mana (kota lain). Itu di bulan Ramadan, khususnya pagi itu setelah sahur, itu pokoknya adalah (balap liar) di mana-mana. Itu fenomena," urai dia.

Lando berharap antisipasi balapan liar butuh kontrol dari orang tua dalam mengawasi anaknya. Apalagi perang kelompok atau tawuran pun masih berpotensi tinggi terjadi di Makassar.

"Untuk kejahatan lain, ada. Tetap ada. Namanya juga dinamika masyarakat, tapi jauh berkurang. Misal perkelahian kelompok, ya ada, tapi sudah berkurang karena itu tadi kita tingkatkan patroli, pencegahan dan penegakan hukum kepada yang ditangkap selama ini," bebernya.

Intensitas kejadian perang kelompok atau tawuran pun diklaim sudah menurun. Namun Lando tidak memberikan detail terkait perbandingan jumlah kasusnya.

"Saya tidak tahu jumlah persisnya. Tapi yang pasti menurun. Sebelum puasa itu dibandingkan dari Januari, jauh sekali menurun," ucap Lando.

Tidak hanya tawuran, petasan juga disebut jauh berkurang. Polisi melarang penjualannya secara bebas untuk umum.

"Jadi tidak menjual sembarangan dan bebas. Misal ada anak-anak, ini jangan diberikan. Apalagi waktu salat, ya jangan dikasih. Dan apabila ditemukan di jalan dan ditemukan polisi, akan diamankan, (lalu) akan dibina penjual," terangnya.

Patroli di Titik Rawan Gangguan Kamtibmas

Aparat kepolisian secara intensif melakukan pembinaan hingga patroli selama Ramadan untuk mencegah potensi timbulnya gangguan kamtibmas. Polisi bersama TNI dan instansi pemerintah disebar untuk razia di titik-titik rawan.

"Seperti kegiatan rutin di BTP, kita siap gabung. Ada di fly over, di depan bundaran Pa'baeng-baeng, Barombong. Itu kan untuk mendatangi tempat jika ada gangguan kamtibmas atau laporan masyarakat dan lebih mudah pencegahan," ungkap Lando.

Patroli oleh kepolisian juga digiatkan sebagai bentuk pencegahan di titik-titik rawan gangguan kamtibmas. Jumlah personel pengamanan pun ditingkatkan, di samping intensitas waktu patroli ditingkatkan.

"Iya, itu namanya kegiatan rutin namanya. Selama ini hanya rute-rute tertentu protokol, sekarang kita lalui semua jalan datangi patroli," sambung dia.

Selain pencegahan dan penindakan, pihaknya pun bekerja sama melakukan tindakan preventif untuk menjaga keamanan tetap kondusif. Dengan mengutamakan pembinaan kepada masyarakat.

"Maksudnya itu mengimbau lakukan penyuluhan pada masyarakat setiap saat untuk menjaga Kamtibmas. Inikan bulan Ramadan," ucap Lando.




(sar/nvl)

Hide Ads