Aksi penolakan penundaan pemilu 2024 hingga penolakan presiden 3 periode di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) telah usai. Namun tangan-tangan jahil sejumlah peserta demo 11 April itu juga menyisakan vandalisme di Kota Daeng.
Jejak vandalisme banyak ditemukan di Jalan Urip Sumoharjo dan Jalan AP Pettarani. Dua lokasi yang menjadi titik utama unjuk rasa ini dipenuhi coret-coret aspirasi menggunakan cat semprot pada sejumlah infrastruktur kota.
Seperti di Fly Over Makassar, coretan ditemukan pada bagian tembok. Tampak massa aksi memprotes kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mahal minyak!!!," tulis massa aksi.
![]() |
Hal serupa juga ditemukan pada bagian atas Fly Over Makassar yang mana ada coretan di sejumlah pembatas jalan. Massa aksi menyoroti pemerintah yang dianggap kerap memberikan janji palsu.
"Reformasi jilid II" dan "Janji palsu" tulis massa aksi.
![]() |
Masih di atas Fly Over, luapan ekspresi massa aksi juga dicurahkan dengan menulis Jokowi gagal. Sementara di Jalan AP Pettarani Makassar, vandalisme ditemukan pada salah satu tiang pancang.
Massa aksi menyisakan tulisan soal Pemilu yang tak akan menyelamatkan warga dari penggusuran. Mereka juga menggambar wajah Jokowi, dan di bawahnya tertulis sebuah kalimat bernada cacian yang ditujukan ke orang nomor 1 di Indonesia itu.
![]() |
Terakhir, pot bunga di bawah tol layang AP Pettarani itu juga dicoret dengan pilox cat dan ditulisi dengan berbagai kalimat. Mulai dari penolakan penggusuran hingga kapitalisme.
Seperti diketahui, demo 11 April di Kota Makassar berakhir ricuh. Sedikitnya 64 peserta demo ditangkap lantaran diduga terlibat kericuhan.
![]() |
Kericuhan utama terjadi di area Fly Over Makassar yang mana massa aksi terlibat bentrokan dengan polisi. Seorang polisi dilaporkan terkena anak panah akibat bentrokan.
Kericuhan juga terjadi di Jalan Sultan Alauddin Makassar. Khususnya di depan Unismuh Makassar, massa aksi bertahan hingga tengah malam sehingga dipukul mundur aparat hingga ke dalam kampus.
(hmw/nvl)