Polisi mengamankan dua orang warga dalam aksi demo 11 April yang berakhir ricuh di Kota Makassar, Sulawesi Selalatan (Sulsel). Keduanya diduga provokator dalam kekacauan unjuk rasa massa mahasiswa yang masih berlangsung hingga saat ini.
Penangkapan keduanya dilakukan polisi melakukan penyisiran di Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, sekitar pukul 18.19 Wita, Senin (11/4/2022). Mereka diduga menembakkan busur panah di tengah demo ricuh.
"2 orang terduga pelaku yang kami amankan yang diduga melakukan pembusuran," kata Kanit 1 Turjawali Samapta Polda Sulsel, Iptu Asfada kepada detikSulsel, Senin (11/4).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditangkap keduanya berusaha mengelak mengaku tidak terlibat dalam aksi demo. Namun mereka langsung dibawa petugas untuk diinterogasi lebih lanjut.
Hingga saat ini polisi masih melakukan penyisiran di sekitar kawasan Jalan Urip Sumoharjo-Jalan Ap Pettarani Makassar. Dua titik lokasi yang menjadi pusat kericuhan usai massa dipukul mundur setelah berkali-kali tembakan gas air mata oleh kepolisian.
"Masih bertahan untuk menghalau lemparan. Massa aksi masih juga melempar meski telah masuk berbuka puasa," ujar Asfada.
![]() |
Tembakan Gas Air Mata ke Massa Masih Terjadi
Pantauan detikSulsel di lokasi hingga pukul 18.49 Wita, batu hasil lemparan demo ricuh masih berserakan di sekitar Jalan Urip Sumoharjo-Jalan AP Pettarani Makassar. Sementara tembakan gas air mata ke arah massa masih berlangsung.
Sejumlah polisi dari patmol (patroli motor) masih bersiaga di fly over Makassar. Massa masih bertahan di Jalan urip Sumoharjo Makassar, tepatnya depan kampus Universitas Bosowa (Unibos).
Massa menutup jalan menggunakan bank bekas yang dibakar di dua jalur ruas jalan tersebut. Arus lalu lintas pun lengan, tidak ada kendaraan yang berani melintas, apalagi masih terjadi aksi saling lempar di lokasi.
Pantauan di lokasi, tembakan gas air mata kepolisian diarahkan ke tiga titik. Di antaranya di arah kampus Unibos, arah Urip Sumoharjo, dan ke arah wilayah Pampang Makassar.
Bermula Ricuh di Kantor DPRD Sulsel
Sebelumnya demo ricuh sempat terjadi di kantor DPRD Sulsel sekitar pukul 17.22 Wita, Senin (11/4). Massa aksi berusaha merangsek masuk, hingga mendobrak gerbang kantor.
Aksi saling lempar batu dan botol terjadi hingga polisi bertindak tegas dengan menembakkan gas air mata dan water cannon. Massa aksi pun membubarkan diri namun masih melawan hingga kericuhan mengarah ke Jalan AP Pettarani Makassar.
Diketahui aksi demo 11 April mahasiswa ini bagian dari seruan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI). Sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus Kota Makassar pun turun melakukan unjuk rasa.
Dalam aksinya massa mahasiswa membawa sejumlah tuntutan terkait kondisi sosial, ekonomi, hingga pemerintahan di Indonesia, termasuk menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden atau presiden 3 periode.
(sar/sar)