Misteri kematian petugas Dishub Makassar, Najamuddin Sewang, Sulawesi Selatan (Sulsel) masih diusut. Kendati begitu kepolisian sudah memastikan korban tewas ditembak orang tak dikenal (OTK).
Diketahui, insiden itu terjadi di pertigaan Masjid Cheng Hoo, Jalan Danau Tanjung Bunga, Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, Makassar pada Minggu pagi (3/4/2022). Korban baru saja pulang dari tugas mengatur arus lalu lintas.
Peristiwa ini terekam closed circuit television (CCTV). Awalnya korban dikira meninggal karena kecelakaan, namun belakangan ada bukti bekas luka mirip tembakan di tubuh jenazah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus kematian petugas Dishub Makassar setidaknya masih menyisakan teka-teka. Namun detikSulsel menghimpun 7 fakta terkini atas kasus tersebut, sebagai berikut:
1. Rekaman CCTV Memperlihatkan Korban Jatuh
Dalam rekaman CCTV yang tersebar, memperlihatkan petugas Dishub Makassar mengendarai sepeda motornya hingga terjatuh. Rekaman CCTV tersebut berdurasi 1 menit 20 detik.
Rekaman CCTV berdurasi 1 menit 20 detik itu diambil dari arah Jalan Manunggal 22 yang menyorot ke Jalan Danau Tanjung Bunga. Lokasi kejadian di pertigaan jalan atau dekat Masjid Cheng Hoo, Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate.
Tampak korban menggunakan motor matic dengan jaket berwarna cokelat melintas. Tidak lama ada satu pengendara motor lainnya dengan jaket kuning berupaya mendahului korban.
Setelahnya, korban tiba-tiba kehilangan kendali lantas oleng ke arah kanan, hingga jatuh di jalan. Dalam CCTV, terlihat sejumlah pengguna jalan di sekitar langsung mendatangi korban yang sudah tidak berdaya.
2. Sempat Dibawa ke RS Siloam Tanpa Curiga
Korban petugas Dishub Makassar, Najamuddin Sewang yang oleh di lokasi kejadian lantas dibawa ke Rumah Sakit (RS) Siloam Makassar. Hanya untuk memastikan apakah korban masih bernyawa, atau sudah mengembuskan napas terakhirnya.
"Di Siloam hanya dilakukan tes nadi, di jantung, hanya untuk memastikan almarhum masih hidup atau tidak ada mi (meninggal)," sebut kaka kandung korban, Juni Sewang kepada detikSulsel, Minggu (3/4).
Saat itu pihak keluarga menerima jika korban telah meninggal dengan diduga karena kecelakaan lalu lintas (lakalantas). Dengan luka di betis karena jatuh terseret.
"Waktu di (RS) Siloam saya tahunya adikku luka di betis kiri, tidak ada luka lain. Di rumah pi baru saya tahu ternyata ada luka lain selain di betis," papar dia.
3. Luka Tembak Ketahuan di Rumah Duka
Selepas di RS Silam, jenazah petugas Dishub Makassar dibawa ke rumah duka. Kejanggalan pun muncul saat kondisi tubuh almarhum dicek, di mana ada bekas lubang berdarah pada baju yang dikenakan korban.
"Pas kuambil bajunya, ih lubang. Saya cuma bilang, kasihannya baju dalamnya adekku ini lubang. Tahu-tahu di lubang itu dikelilingi darah. Jadi saya ambil baju dinasnya, ih lubang juga. Saya ambil sweaternya, lubang juga," sebut Juni Sewang.
Juni pun mencoba menyusun tiga lapis pakaian yang dikenakan adiknya, hingga didapatkan posisi lubang sejajar dengan tiap baju ada bekas darah mengelilingi. Kecurigaan kalau adik kandungnya kena luka tembak pun semakin besar.
"Kalau itu luka lakalantas, pasti tergores, atau luka seret. Ini tidak, ada lubang, bolong, bundaran di bagian tubuhnya," ungkap Juni.
4. Proyektil Peluru Bersarang di Tubuh Korban
Dari rumah, pihak keluarga melapor ke polisi. Sementara jenazah langsung dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi, Minggu malam (4/4). Dari hasil autopsi dipastikan petugas Dishub Makassar tewas ditembak.
"Untuk proyektil peluru sudah ditemukan," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Reonald Simanjuntak, pada Senin (4/4/2022).
Proyektil yang bersarang di tubuh korban baru bisa dikeluarkan setelah dua jam autopsi. Peluru didapati di bagian bawah ketiak kiri korban.
"Prosesnya lebih dari dua jam. (Proyektil peluru) ditemukan di bagian bawah ketiak kiri korban," tandas dia.
5. Jenis Senjata-Proyektil Peluru Masih Diselidiki
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Reonald Simanjuntak belum menjelaskan lebih jauh terkait jenis proyektil peluru yang bersarang di tubuh korban. Dia berdalih masih diselidiki.
"Panjang proyektil belum bisa disampaikan karena tadi masih diukur oleh dokter," kata Reonald, Senin (4/4).
Dirinya juga belum mau sesumbar terkait jenis senjata api (senpi) yang dipakai pelaku. Uji di Laboratorium Forensik (Labfor) akan membuktikan apakah senjata laras panjang atau pendek yang dipakai.
"Dari senjata organik atau rakitan masih akan di tes di Labfor," tandas Reonald.
6. Polisi Dalami Pelaku Penembakan
Polisi belum bisa memberikan banyak penjelasan terkait petugas Dishub Makassar yang tewas ditembak. Aparat masih mendalami terduga pelaku lewat bukti rekaman CCTV yang tengah diselidiki.
"Itu kami belum bisa menjawab, pengembangannya nanti setelah dilakukan penyelidikan, apakah ada unsur kesengajaan, unsur pidana, unsur balas dendam atau unsur lain nanti kita sampaikan setelah adanya penyidikan," tutur Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Komang Suartana kepada detikSulsel, Senin (4/4).
Saat ini pihaknya baru memastikan korban tewas ditembak, dengan bukti temuan proyektil peluru di tubuh korban. Pihaknya kini tengah mengungkap jenis senjata yang digunakan pelaku lewat uji Labfor Polri di Makassar.
"Apakah jenis senjatanya rakitan atau senjata merek revolver atau milik senjata orang lain," ungkap Suartana.
7. Danny Pomanto Sebut Makassar Relatif Aman
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mempercayakan pihak kepolisian mengusut tuntas kasus penembakan petugas Dishub Makassar. Di samping tetap menjaga situasi Kota Daeng tetap aman.
"Masalah aman tidak aman, saya kira itu relatif. Karena kejadian begini kan tidak selalu terjadi, dan terjadi juga di Jawa, di mana penembakan-penembakan begini kan," ucap Danny, Senin (4/4).
Dia pun enggan berspekulasi terkait kasus yang terjadi sampai polisi menuntaskan penyelidikan. Apalagi pelaku hingga motif penembakan sampai saat ini belum diketahui.
"Kan kesimpulan polisi bahwa dia ditembak, motif penembakan kan kita mesti serahkan juga ke kepolisian. Jadi biarkan dulu kepolisian bekerja," jelasnya.
(sar/sar)