Misteri kasus Lenny Suryana, wanita yang ditemukan tewas tergantung di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) akhirnya terkuak. Korban yang awalnya dianggap gantung diri ternyata dibunuh suami.
Lenny awalnya ditemukan gantung diri dengan seutas kain sarung di Caccaleppeng, Kelurahan Jennae, Kecamatan Liliriaja pada 10 Oktober 2020 lalu. Korban sempat dinilai bunuh diri namun pihak keluarga korban merasa tak yakin dengan anggapan itu.
Akibatnya, pihak kepolisian turun tangan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Makam Lenny digali kembali dan ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil autopsi kepolisian ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada bagian leher Lenny. Ada patahan pada bagian bawah leher," kata Kasat Reskrim Polres Soppeng Iptu Noviarif Kurniawan kepada detikSulsel Selasa (15/3/2022).
Adanya tanda kekerasan membuat penyidik melakukan pemeriksaan maraton kepada sejumlah saksi, tak terkecuali suami Lenny yang bernama Arfandi alias Appang. Dari pendalaman pihak kepolisian terungkap bahwa korban dibunuh suaminya sendiri.
"Setelah dilakukan penyidikan ditemukan cukup bukti untuk kemudian kami melakukan gelar perkara untuk penetapan tersangka. Kami akan proses pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku," katanya.
"Pelaku sudah ditahan di Polres Soppeng dan disangkakan Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara," katanya lagi.
Pelaku Diduga Cemburu Buta
Polisi belum mengungkapkan motif Arfandi membunuh istrinya sendiri. Namun kerabat korban, Pamena mengungkap bahwa korban memang kerap mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Pada suatu ketika, pelaku sempat dilaporkan ke polisi. Namun Arfandi yang sudah sempat ditangkap polisi kembali dibebaskan karena korban Lenny memberi maaf dan mencabut laporan polisi.
"Pernah bertengkar dengan istrinya lantaran cemburu buta," kata Pamena.
Kini Pamena meminta pelaku agar dihukum seberat-beratnya. Diketahui, almarhum Lenny meninggalkan dua orang anak yang kini diasuh Pamena.
"Tolong Pak Polisi, hukum seberat-beratnya. Kasih hukuman maksimal, dan beri kami keadilan bagi keluarganya. Utamanya untuk kedua anaknya saat ini yang saya rawat," katanya.
(hmw/nvl)