Rentetan serangan teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua terus menyasar para pekerja proyek. Polisi meminta para kontraktor yang melaksanakan pekerjaan di wilayah Papua agar berkoordinasi jika membawa pekerja.
"Jadi saya tegaskan kembali kita selalu berharap, menghimbau kepada lapisan masyarakat terutama pihak-pihak perusahaan yang melaksanakan pembangunan agar berkomunikasi," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Mustofa Kamal kepada wartawan, Rabu (9/3/2022).
Kamal mengatakan, struktur aparat keamanan juga lengkap di Papua. Pihak perusahaan diminta tak menggampangkan urusan keamanan jika membawa pekerja ke Papua sehingga sebaiknya berkoordinasi ke TNI Polri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rekan kami di wilayah, ada Polsek, Polres atau TNI," lanjut Kombes Kamal.
Kamal menambahkan, imbauan ini secara khusus disampaikan kepada pihak kontraktor yang akan melaksanakan pekerjaan proyek di wilayah pegunungan. Hal ini karena tindak kekerasan KKB lebih sering terjadi di wilayah pegunungan tengah yang mana karyawan perusahaan menjadi sasaran empuknya.
Sebelumnya, serangan KKB belakangan ini masih terus terjadi. Teroris KKB Papua mengincar karyawan perusahaan proyek di wilayah Papua.
Seperti yang terjadi di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua pada Rabu (2/3) sekitar pukul 03.00 WIT. Serangan di lokasi tersebut menewaskan 8 karyawan PT Palaparing Timur Telematika (PPT).
Kemudian serangan terbaru kembali terjadi pada Selasa (8/3) siang kemarin di Kampung Kumbalagupa, Distrik Sugapa. Penyerangan itu juga mengincar pekerja proyek pembangunan rumah Dinas Sosial Pemda Intan Jaya.
"Benar ada penyerangan OTK terhadap pekerja rumah dinas sosial tadi sekira pukul 09.00 WIT," kata Kombes Ahmad Mustofa Kamal dalam keterangannya, Selasa (8/3)
Pekerja proyek yang menjadi korban merupakan laki-laki inisial AK yang dibacok dari belakang sehingga menyebabkan luka di bagian punggung atas dengan panjang luka 16 centimeter dan kedalaman 5 centimeter.
"Ada luka di bagian belakang leher korban, saat ini korban dirujuk ke Nabire," ujar Kamal.
Setelah menyerang korban, anggota teroris KKB itu langsung melarikan diri ke arah jurang. Sementara, rekan-rekan AK yang berada di lokasi penyerangan langsung melarikan diri begitu mengetahui AK diserang oleh anggota KKB.
Hingga kini rekan-rekan AK yang juga pekerja proyek belum diketahui keberadaannya.
"Keberadaan rekannya yang lari menyelamatkan diri dari lokasi sampai saat ini belum diketahui keberadaannya," terang Kamal.
(hmw/nvl)