Sebanyak 102 warga jadi korban keracunan massal di Kampung Pulau Sewangi, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan (Kalsel). Polisi tengah mengusut kasus ini sembari menunggu hasil uji sampel bahan makanan yang dikonsumsi warga.
"Total (korban) yang terdata di kepolisian 102 (orang yang tersebar di sejumlah rumah sakit," sebut Kapolsek Alalak Iptu M Eko Suhansyah saat dihubungi detikSulsel.com, Minggu (27/2/2022).
"Sampai dengan sekarang kami masih melakukan pendalaman penyelidikan untuk mencari siapa yang bertanggung jawab di balik peristiwa keracunan massal ini," papar dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah pihak yang terlibat diperiksa sebagai saksi di lokasi kejadian, utamanya penyelanggara acara. Bahkan Polsek Alalak juga telah mengirimkan sampel bahan makanan yang diduga terkontaminasi untuk di lakukan uji laboratorium.
"Memang betul, atas kejadian ini pihak penyelenggara yakni H Anang Iyut bertanggung jawab dan membiayai seluruh biaya pengobatan warga yang mengalami keracunan massal," ujar dia.
Sementara Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor menjenguk korban keracunan massal Pulau Sewangi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anshari Saleh Banjarmasin. Satu per satu pasien yang tengah mendapat perawatan medis dijenguk di ruang IGD.
"Saya meminta pihak rumah sakit yang memberikan pelayanan medis kepada pasien yang masih dirawat di rumah sakit, dengan memberikan pelayanan maksimal. Kami berharap warga yang mengalami musibah keracunan massal ini segera pulih," kata Sahbirin Noor, Minggu (27/2) pagi.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel Sukamto melaporkan ada 90 orang lebih yang korban keracunan massal di kampung Pulau Sewangi. Mereka di antaranya didominasi usia anak.
"Sebagian besar mereka sudah diperbolehkan pulang karena kondisi kesehatannya sudah pulih" terangnya.
Diberitakan sebelumnya, keracunan massal diduga dari makanan soto banjar dan nasi sop yang disantap warga Pulau Sewangi yang disajikan pada acara keagamaan yang digelar tokoh masyarakat setempat pada Sabtu (27/2). Korbannya mengeluh lemas, sakit perut, muntah hingga diare tak lama setelah menyantap sajian yang disediakan.
"Anak kami sempat muntah dan lemas badannya. Saat bersamaan ada warga berteriak keracunan massal, makanya kami membawa anak ke rumah sakit," ujar Ahmad yang anaknya menjadi korban keracunan kepada wartawan.
Petugas dibantu relawan sempat kewalahan melakukan evakuasi terhadap korban keracunan massal yang dirujuk ke RS. Mereka dibawa menggunakan kapal feri dari Pulau Sewangi menuju Kampung Alalak, Banjarmasin Utara, sebelum dievakuasi ke sejumlah RS di Banjarmasin.
(sar/nvl)