Aksi Tipu-tipu Wanita di Soppeng Jadi Bandar Arisan Bodong-Gelapkan 600 Juta

Aksi Tipu-tipu Wanita di Soppeng Jadi Bandar Arisan Bodong-Gelapkan 600 Juta

Tim detiksulsel - detikSulsel
Sabtu, 26 Feb 2022 05:00 WIB
Para korban arisan bodong saat  melapor di Polres Soppeng (detiksulsel/Mono)
Foto: Para korban arisan bodong saat melapor di Polres Soppeng (detiksulsel/Mono)
Soppeng -

Seorang wanita inisial KR (29) di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) diringkus polisi usai terungkap melakukan aksi tipu-tipu sebagai bandar arisan bodong. Sebanyak Rp 600 juta duit peserta arisan raib.

Sejumlah korban arisan bodong yang dikelola KR mulai melapor ke polisi pada Senin (21/2). Polisi lantas mendalami keterangan korban dan saksi korban.

Gelar perkara penyidik mengungkap KR telah menggelapkan dana 32 peserta arisan. KR lalu ditetapkan menjadi tersangka dan ditahan pada Rabu (23/2).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penangkapan dilakukan pada tanggal 23 Februari," kata Kasat Reskrim Polres Soppeng Iptu Noviarif Kurniawan kepada detikSulsel, Jumat (25/2/2022).

"Kasus ini dilaporkan tanggal 21 Februari, penyelidikan dilakukan malamnya. Dan tanggal 22 Februari pengumpulan bahan keterangan dari korban," imbuhnya.

ADVERTISEMENT


Awal Mula KR Jadi Bandar Arisan Bodong

Wanita KR merupakan warga Kelurahan Cabbeng, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng, Sulsel. KR memulai arisan bodong ini sejak Januari 2021.

KR menjalankan dua model arisan yakni, arisan menurun mulai dari Rp 20 juta, Rp10 juta, Rp 5juta, Rp 2 juta dan Rp 1 juta. Ada juga arisan duos yang hanya diikuti oleh dua orang saja sebagai member.

Arisan besutan KR sempat berjalan lancar hingga Oktober 2021. Namun masalah mulai terjadi saat memasuki November 2021 karena KR tiba-tiba hilang kabar.

Meski dicari peserta arisan, KR tetap tidak kunjung muncul. Kondisi ini terus berlanjut hingga Februari 2022.

"Korbannya ada 32 orang. Dia mendapatkan keuntungan dari 32 korban itu sebanyak Rp 600 juta. Setelah dilakukan pemeriksaan, arisan itu tidak ada. Hanya berkedok jual arisan," beber Noviarif.

"Memang ini sudah berkedok bodong, karena tidak ada nomor dan orangnya. Uang yang didapat dari para member dipakai bayar utang ke orang," tambahnya.

Noviarif kemudian mensinyalir bahwa korban KR juga ada yang berasal dari Makassar, Kalimantan, Kendari hingga Morowali.

"Kita juga buka pelaporan, agar para korban yang belum terdata agar melapor ke kita. Jangan sampai masih banyak korbannya yang tidak kita tau. Karena kita curiganya, masih ada banyak korbannya di luar," katanya.




(hmw/hmw)

Hide Ads