Nahas Eks Kapolsek di Soppeng Tewas Ditikam Gegara Anak Cekcok di Jalanan

Nahas Eks Kapolsek di Soppeng Tewas Ditikam Gegara Anak Cekcok di Jalanan

Hermawan Mappiwali - detikSulsel
Sabtu, 12 Feb 2022 15:20 WIB
Ilustrasi Pembunuhan
Foto: Edi Wahyono
Soppeng -

Mantan Kapolsek Amali (Kabupaten Bone) Purnawirawan Kompol Kamaruddin tewas ditikam di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pelaku penikaman awalnya cekcok dengan anak korban karena terlibat salip menyalip di jalanan.

Diketahui, almarhum dulunya merupakan Kapolsek Amali, Kabupaten Bone dengan pangkat terakhir kompol. Almarhum mulai pensiun dari dinas Kepolisian pada tahun 2018.

"Korban inisial KR pangkat terakhir Kompol," kata Kasat Reskrim Polres Soppeng Iptu Noviarif Kurniawan kepada detikSulsel, Kamis (10/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penikaman terjadi di depan rumah korban di Kecamatan Lilirilau, Soppeng, Sulawesi Selatan, Rabu (9/2) sekitar pukul 17.00 Wita. Awal peristiwa pembunuhan adalah pelaku sempat disalip oleh putra korban berinisial A.

"Kalau ditanya kronologi memang ada momen di mana anak korban melakukan penyalipan, melewati pelaku di jalanan," kata Iptu Noviarif.

ADVERTISEMENT

Tak terima disalip, pelaku ditemani tiga rekannya mengejar putra korban yang melarikan diri ke depan rumahnya. Sementara Korban Kamaruddin yang melihat A dikejar dan cekcok dengan pelaku keluar rumah untuk membantu anaknya.

"Yang bersangkutan (korban) keluar dari rumah mendekati ke arah pelaku kemudian ditusuk dengan badik," ungkap Noviarif.

Korban ditikam di bagian dada dan meninggal di tempat. Selanjutnya pelaku melarikan diri.

Pelaku Diselidiki

Polisi saat ini masih menyelidiki pelaku penikaman. Disebutkan ada hingga empat orang pelaku yang mengejar putra korban dan satu di antaranya adalah pelaku penikaman.

"Kan berteman ini mereka, mereka ini akan diamankan semua baru diperiksa lebih lanjut untuk menetapkan siapa tersangkanya," tutur Noviarif.

Noviarif menyebut anggota di lapangan telah mengantongi identitas pelaku dan lokasi yang diduga menjadi tempat persembunyian pelaku.

"Sudah kantongi beberapa nama jadi mereka sementara dalam pengejaran. Istilahnya, tinggal tunggu waktu tepat saja (untuk mencokok)," pungkas Noviarif.




(hmw/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads