Mengenal Pakaian Adat Khas Toraja untuk Pria 'Seppa Tallung Buku'

Mengenal Pakaian Adat Khas Toraja untuk Pria 'Seppa Tallung Buku'

Yaslinda Utari Kasim - detikSulsel
Jumat, 06 Sep 2024 05:30 WIB
Pakaian adat Sulawesi Selatan.
Foto: (dok. Disbudpar Sulsel)
Tana Toraja -

Toraja merupakan salah satu etnis dengan kekayaan budaya yang luar biasa, mulai dari bahasa, makanan, hingga pakaian adatnya. Salah satu kebudayaan yang ikonik dari etnis ini adalah baju adatnya.

Masyarakat Toraja memiliki berbagai macam baju adat yang dipakai sehari-hari maupun dikhususkan untuk upacara-upacara tertentu. Baju adat ini memiliki bentuk dan desain berbeda untuk perempuan dan laki-laki.

Mengutip Jurnal Universitas Kristen Maranatha berjudul 'Perancangan Koleksi Pa'surra Toraya sebagai Selfstatement Gaya Hidup Wanita Urban', baju adat Toraja untuk perempuan disebut baju pokko. Sementara pakaian adat Toraja khusus laki-laki disebut seppa tallung buku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baju pokko sendiri biasanya sering dijumpai dalam pertunjukan tari tradisional di Sulawesi Selatan (Sulsel). Berbeda dengan seppa tallung buku yang belum begitu dikenal oleh sebagian orang.

Nah, bagi detikers yang ingin mengenal pakaian adat Toraja laki-laki seppa tallung buku, berikut detikSulsel telah menyajikan ulasannya. Yuk, dipelajari!

ADVERTISEMENT

Baju Toraja Laki-laki Seppa Tallung Buku

Pakaian adat Sulawesi Selatan.Pakaian adat Sulawesi Selatan. Foto: (dok. Disbudpar Sulsel)

Melansir buku 'Busana Adat pada Masyarakat di Sulawesi Selatan' oleh Depdikbud, salah satu pakaian adat Toraja yang digunakan sehari-hari disebut dengan seppa. Pakaian ini merupakan celana pendek yang terbuat dari bahan tenunan dari benang kapas.

Pembuatannya tersebut dilakukan dan dipintal langsung oleh ibu-ibu rumah tangga. Bagi anak-anak sendiri, celana yang biasa digunakan disebut 'pio' yang menyerupai cawat.

Akan tetapi, anak-anak hingga remaja di Toraja sudah tidak begitu mengenal pio karena sudah tidak digunakan lagi. Namun pakaian yang bertahan dan diproduksi sampai sekarang adalah seppa'.

Terdapat perbedaan seppa' yang digunakan bagi anak-anak keturunan bangsawan dan masyarakat biasa. Seppa' bagi bangsawan rata-rata ditenun dari bahan kapas sehingga lembaran kainnya lebih halus dengan warna lebih cemerlang.

Sedangkan seppa untuk anak laki-laki dari kalangan biasa umumnya ditenun dengan benang dari kapuk sehingga warnanya sedikit buram. Hasil tenunnya pun terbilang sedikit kasar.

Bentuk seppa sendiri seperti celana butut yang panjangnya sampai lutut saja. Seppa ini juga biasa disambung dengan jahitan bersusun tiga di bagian paha dari seppa'.

Pakaian yang sudah disambung itulah disebut seppa tallu buku yang dikenal sebagai pakaian adat khas Toraja khusus pria.

Pakaian Adat Pria Toraja Khusus Upacara Adat

Masyarakat Toraja merayakan beberapa upacara adat berupa kesyukuran hingga kedukaan. Seperti rambu' solo, rambu tuka, marinding, dan sebagainya.

Dalam upacara, laki-laki Toraja menggunakan passapu, bayu Toraya, dan sambu' yang disandang di atas bahu. Khusus di upacara marinding laki-laki Toraja mengenakan beke', salembang, dan seppa'.

Berikut rincian dari masing-masing pakaian:

  1. Passapu: sejenis pakaian untuk menutup kepala
  2. Bayu Toraya: baju khusus model Toraja dengan bentuk bundar di leher dan berlengan panjang
  3. Sambu': sejenis sarung yang digunakan khusus untuk laki-laki Toraja
  4. Beke': penutup kepala namun ditata sedemikian rupa sehingga berbentuk tanduk kerbau
  5. Salembeng: sejenis sambu' yang dikenakan penari marinding dengan menyandangnya di bahu
  6. Seppa': celana butut yang panjangnya sampai lutut

Aksesoris Khas Toraja untuk Pria

Untuk beberapa upacara dan pesta di Toraja, laki-laki mengenakan aksesoris dengan bentuk yang khas. Berikut ini penjelasannya:

1. Manikrarak

Manikrarak merupakan untaian kalung tradisional yang dibuat dari bahan lokal. Kalung ini harganya sangat mahal yang memiliki arti penting sebagai benda pusaka.

Kalung ini diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.

2. Maniktata

Sama seperti manikrarak, aksesoris satu ini juga berupa untaian kalung pusaka namun bentuknya lebih unik. Kalung ini terbuat dari benda-benda seperti batangan yang dipotong.

3. Ponto Lola'

Selanjutnya ada ponto lola' adalah gelang khas bagi orang Toraja yang juga dipandang sebagai benda pusaka. Oleh karenanya aksesoris ini tidak boleh digunakan sembarangan melainkan hanya yang dari kalangan bangsawan.

4. Kancing Bayu

Bagi masyarakat Toraja, kancing baju tidak hanya berfungsi mengaitkan atau menutup baju. Kancing berfungsi sebagai hiasan sekaligus sebagai simbol sosial.

Bagi keturunan bangsawan tinggi, baju Toraja yang mereka kenakan memiliki kancing sebanyak 3 buah. Semua perhiasan tersebut dikenakan pada upacara adat rambu' solo atau upacara selamatan.

5. Kandaure

Aksesoris ini khusus digunakan pada acara rambu tuka' yang merupakan upacara kematian. Kandaure merupakan sejenis kalung dengan ukuran lebih panjang yakni sampai sebatas lutut.

Itulah ulasan mengenai baju adat Toraja khusus pria yakni seppa' tallung buku. Menarik ya, detikers!




(urw/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads