.webp)
Kerajaan Kutai Kartanegara adalah salah satu kerajaan tertua di Indonesia. Kerajaan ini memiliki peran penting dalam sejarah bangsa Indonesia.
Melansir dari buku Kerajaan-Kerajaan Nusantara oleh Woro Miswati, Kerajaan Kutai atau Kutai Martadipura merupakan kerajaan Hindu tertua di nusantara dan seluruh Asia Tenggara.
Kerajaan Kutai sendiri memiliki sejarah panjang dalam perjalanan waktu. Salah satu bukti sejarah tentang kerajaan ini adalah ditemukannya 7 buah prasasti yupa (tugu batu) dalam bahasa Pallawa. Berdasarkan paleografinya, tulisan tersebut diperkirakan berasal dari abad ke-4 Masehi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut catatan sejarah, raja pertama dari Kerajaan Kutai adalah Raja Aswawarman. Ia adalah cucu Kudungga yang merupakan pembesar Kerajaan Campa (Kamboja) yang datang ke Indonesia.
Raja Aswawarman memiliki gelar Wangsakerta (pembentuk keluarga). Ia memiliki 3 orang putra yang salah satunya adalah Mulawarman.
Saat Raja Mulawarman bertakhta, Kerajaan Kutai mengalami masa kejayaannya. Wilayah kekuasaannya pun meliputi hampir seluruh Kalimantan Timur. (1)
Masa Kejayaan Kerajaan Kutai
Pada masa pemerintahan Mulawarman, rakyat Kutai mengalami kesejahteraan. Dikutip detikEdu, kerajaan bahkan melakukan upacara pengorbanan emas dengan membagikan emas kepada rakyatnya dan persembahan kepada para dewa.
Tak hanya itu, keberhasilan Raja Mulawarman juga terlihat dalam berbagai aspek kehidupan. Di antaranya:
Aspek Sosial
Di Kerajaan Kutai, masyarakat mampu menguasai bahasa Sansekerta dan huruf pallawa. Hal ini menandakan bahwa mereka termasuk golongan terdidik yang dinamakan Golongan Brahmana dan Ksatria.
Aspek Politik
Selama masa pemerintahan Raja Mulawarman, stabilitas politik kerajaan terjaga dengan baik dan menjadi kekuatan terbesar yang berpengaruh signifikan terhadap aspek lainnya.
Aspek Agama
Kekentalan keyakinan luhur di Kerajaan Kutai dibuktikan dengan adanya prasasti Yupa yang berbentuk seperti tugu batu. Asal usul prasasti ini adalah dari nenek moyang di zaman Megalitikum.
Keberhasilan Raja Mulawarman untuk menyatukan kehidupan penganut agama Hindu siwa dan golongan brahmana, serta mampu menciptakan kebebasan memilih agama Hindu dengan bermacam-macam alirannya. (2)
Runtuhnya Kerajaan Kutai dan Lahirnya Kutai Kartanegara
Mengutip laman Kemdikbud, Runtuhnya Kerajaan Kutai bermula pada awal abad ke-13, saat itu berdiri sebuah kerajaan baru di Tepian batu atau Kutai Lama. Kerajaan tersebut bernama Kerajaan Kutai Kartanegara dengan raja pertamanya Aji Batara Agung Dewa Sakti (1300-1325). (4)
Selanjutnya pada abad ke-14 pertempuran antara Kerajaan Kutai Martapura dan Kerajaan Kutai Kartanegara pecah.(3) Pertempuran ini berakhir dengan ditaklukkannya Kerajaan Kutai Martapura oleh Kerajaan Kutai Kertanegara yang saat itu diperintah oleh Raja Pangeran Sinom Panji Mendapa.
Keruntuhan Kerajaan Kutai membuat seluruh wilayah kekuasaannya jatuh ke tangan penguasa Kerajaan Kutai Kertanegara. Hal ini juga menimbulkan perubahan nama kerajaan menjadi Kutai Kertanegara ing Martadipura. (2)
Pada masa pemerintahan Aji Imbut yang bergelar Sultan Aji Muahammad Muslihuddin, ibukota Kesultanan Kutai Kartanegara dipindahkan ke Tepian Pandan pada tanggal 28 September 1782. Perpindahan ini dilakukan untuk menghilangkan pengaruh kenangan pahit masa pemerintahan Aji Kado. Nama Tepian Pandan kemudian diubah menjadi Tangga Arung yang berarti 'rumah raja', lama-kelamaan Tangga Arung lebih populer dengan sebutan Tenggarong dan tetap bertahan hingga kini (Anonim, 2015). (4)
Nah, itulah sejarah kerajaan Kutai Kartanegara yang merupakan salah satu kerajaan tertua di Indonesia. Semoga menambah wawasan ya!
Referensi:
- Buku Kerajaan-kerajaan Nusantara, Woro Miswati
- detikEdu, Sejarah Kerajaan Kutai: Pendirian, Masa Kejayaan dan Penyebab Runtuh
- Storynomics Tourism Kutai Kartanegara: Kerajaan Hindu dan Asal Usul Orang Basap
- Kemdikbud RI, Istana Kutai Kartanegara
(edr/urw)
