Mengenal Budaya Angngaru dari Makassar: Sejarah, Makna, dan Contoh Teksnya

Mengenal Budaya Angngaru dari Makassar: Sejarah, Makna, dan Contoh Teksnya

A. Alfia Dulkin - detikSulsel
Minggu, 12 Nov 2023 21:00 WIB
Tradisi Angngaru
Foto: Tradisi Angngaru (Dok.Universitas Islam Makassar)
Makassar -

Masyarakat Bugis-Makassar memiliki tradisi unik yang disebut dengan Angngaru. Tradisi Angngaru merupakan budaya yang diwariskan secara turun temurun oleh leluhur suku Bugis-Makassar yang masih bertahan hingga saat ini.

Melansir dari Indonesian Journal of Pedagogical and Social Sciences yang berjudul "Pergeseran Fungsi Kebudayaan Pada Tradisi Angngaru' Suku Bugis-Makassar", disebutkan bahwa Aru' atau Angngaru' merupakan sumpah atau ikrar sakral yang diucapkan seseorang kepada raja/pemimpin dengan suara yang lantang.

Pada masa kerajaan, Angngaru biasa dipersembahkan kepada tamu atau raja (karaeng) yang datang sebagai raja atau pemimpin sahabat, atau pemimpin/raja yang berkedudukan tinggi. Selain itu, Angngaru di masa peperangan berfungsi untuk mengobarkan semangat para pejuang dalam mempertahankan wilayah kerajaan di medan perang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seiring berkembangnya zaman, budaya tersebut mengalami pergeseran fungsi hal ini sejalan dengan bubarnya dinasti kerajaan yang menjadi alasan tradisi tersebut mengalami perubahan. Di masa sekarang, Angngaru kini bukan hanya hanya dipersembahkan dalam kegiatan adat, pemerintah, sambutan tetapi kini menjadi seni pertunjukan populer bagi khalayak umum.

Sejarah Angngaru

Dilansir dari jurnal Sosiologi Indonesia yang berjudul "Tradisi Angngaru di Setiap Acara Besar yang Ada di Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan", di masa lalu di Kerajaan Gowa, raja baru yang diangkat diminta untuk mengucapkan janji di depan raja sebelumnya bahwa mereka akan melakukan tugas dengan baik. Aru' yang diucapkan menjadi dorongan atau motivasi dalam mewujudkan cita-cita dalam membangun kerajaan pada jaman dulu kala.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Aru' juga diikrarkan oleh para prajurit di hadapan raja sebelum mereka turun ke medan perang. Prajurit terdahulu percaya dengan mengucapkan Aru' dapat membangkitkan semangat juang dan menumbuhkan jiwa patriotrik.

Ketika tampil di hadapan raja/bangsawan, seorang yang melakukan Angngaru biasanya mengenakan pakaian adat kemudian mengambil posisi berlutut dengan posisi badan tegap. Orang yang melakukan Angngaru identik dengan raut wajah yang sangar dan berani menentang di hadapan raja sembari mengayunkan badik di anggota tubuhnya sebagai bentuk dedikasi tinggi pada pemimpinnya.

Tradisi AngngaruTradisi Angngaru Foto: Tradisi Angngaru (dok.Diskominfo Makassar)

Makna Tradisi Angngaru

Sementara itu disebutkan dalam jurnal Indonesian Journal of Pedagogical and Social Sciences, budaya Angngaru dipercaya memiliki makna di setiap lisan maupun badik yang digunakannya. Dalam lisannya, Aru' berisi dengan kalimat ikrar atau sumpah setia yang penuh dengan keberanian di hadapan Sang Raja. Aru' juga menjadi simbol kesetiaan seseorang atau prajurit kepada rajanya.

Sedangkan, badik yang digunakan dalam Angngaru melambangkan sosok laki-laki dalam tradisi Makassar. Salah seorang pengamat budaya mengatakan bahwa seseorang yang menghilangkan badik berarti nyawa harus hilang, itulah mengapa badik sangatlah suci dan tidak boleh untuk diambil.

Dalam pelaksanaan tradisi Angngaru ini meliputi nilai yakni, Aru' (Hormat dan ketaatan), Siri'na pacce (menjaga harga diri dan teguh pada pendirian). Ketika Aru' telah diikrarkan prajurit telah menyerahkan segala keputusan kepada Raja dan menjaminkan dirinya apabila melanggar ikrar yang telah diikrarkan.

Contoh Teks Angngaru dan Artinya

Angngaru sendiri memiliki beberapa teks dan naskah yang berbeda-beda. Salah satu contoh teks Angngaru adalah sebagai berikut:

Aru Tubaraniya Ri Gowa

Atta...karaeng (sungguh...karaeng)
Tabe' kipammoporang mama' (Permisi maafkanlah aku)

Ridallekang labbiritta (diharibaanmu yang mulia)
Risa'ri karatuanta (di sisi kebesaranmu)

Riempoang matinggita (di tahtamu yang agung)
Inakkemi anne karaeng (akulah ini karaeng)
Lambara tatassallanna Jeneponto (satria dari tanah Jeneponto)

Nakareppekangi sallang karaeng (akan memecahkan kelak)
Pangngulu ri barugayya (hulu keris di arena)

Nakatepokangi sallang karaeng (akan mematahkan kelak)
Pasorang attangnga parang (gagang tombak di tengah gelanggang)

Inai-naimo sallang karaeng (barang siapa jua)
Tamappatojengi tojenga (yang 'tak membenarkan kebenaran)

Tamappiadaki adaka (yang menantang adat budaya)
Kusalagai siringna (kuhancurkan tempatnya berpijak)

Kuisara parallakkenna (kululuhkan ruang geraknya)
Berangja kunipatebba (aku ibarat parang yang dihantamkan)

Pangkulu kunisoeyang (kapak yang diayungkan)
Ikatte anging karaeng (engkau ibarat angin karaeng)

Naikambe lekok kayu (aku ibarat daun kayu)
Mirikko anging (berhembuslah angin)

Namarunang lekok kayu (ku rela gugur bersamamu)
Iya sani madidiyaji nurunang (hanya yang kuning gugurkan)

Ikatte je'ne karaeng (engkau ibarat air karaeng)
Naikambe batang mamayu (aku ibarat batang kayu)

Solongko je'ne (mengalirlah air)
Namamayu batang kayu (ku rela hanyut bersamamu)

Iya sani sompo bonangpi kianmayu (di air pasang kami hanyut)
Ikatte jarung karaeng (engkau ibarat jarum karaeng)

Naikambe bannang panjai (aku ibarat benang jahit)
Ta'leko jarung (menembuslah jarum)

Namminawang bannang panjai (aku akan ikut bekas jejakmu)
Iya sani lambusuppi nakontu tojeng (hanya mengikuti kebenaran)

Makkanamamaki mae karaeng (bersabdalah karaeng)
Naikambe mappajari (aku akan berbuat)
Mannyabbu mamaki mae karaeng (bertitahlah karaeng)

Naikambe mappa'rupa (aku akan berbakti) Punna sallang takammayya (bila nanti janji tidak kutepati)

Aruku ri dallekanta (sebagaimana ikrarku di depanmu)
Pangkai jerakku (pasak pusaraku) Tinra bate onjokku (coret namaku dalam sejarah)

Pauwang ana' ri boko (sampaikan pada generasi mendatang)Pasangngi ri "anak' tanjari (pesankan pada anak-cucu) Tumakkanayya karaeng (apabila hanya mampu berikrar karaeng.

Nah, demikianlah informasi mengenai budaya Angngaru dari Makassar. Semoga menambah wawasan detikers, ya!




(edr/urw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads