Puluhan warga di Kutai Kartanegara (Kukar) Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar ritual adat Mappanre Kampung. Tradisi memberikan sesajen di tengah laut ini merupakan tradisi turun temurun masyarakat Bugis pesisir.
"Kalau kami di kampung memberi nama Mappanre Kampung (memberi makan kampung). Atau bisa diartikan memberi kepada penguasa alam, dan ucap syukur kita," ucap Pantia Pelaksana Alimin Mulyadi kepada detikcom, Rabu (25/5/2022).
Kegiatan yang rutin digelar setiap tahun dilakukan oleh masyarakat suku Bugis di Desa Tanjung Limau Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Ritual adat ini diawali dengan pembacaan doa oleh tokoh adat. Selanjutnya dilakukan pelepasan sesajen Ance-ance dan Lawasoji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk Ance-ance ini kita buat ada tiga. Dua kita taruh di tengah pulau, satu kita taruh di kampung, sedangkan untuk Lawasoji kita lepas di tengah laut," ujarnya.
Mappanre Kampung sendiri merupakan tradisi turun temurun dari masyarakat Bugis yang tinggal di pesisir pantai dan mayoritas sebagai nelayan.
"Ritual ini sudah turun temurun dari pendahulu kita, dan sekarang dilanjutkan oleh anak-anaknya sekrang dengan cara yang sama," kata Alimin.
Usai pelepasan sajen Ance-ance dan Lawasoji, ritual tersebut ditutup dengan siram-siraman menggunakan air laut. Kegiatan itu dilakukan sejak di atas kapal membawa sesajen ke tengah laut hingga berlanjut kembali di kampung.
"Siram menyiram ini, kita maknai pembersih diri kita, ya sama persis dengan acara Belimbur di acara adat Erau," pungkasnya.
(tau/nvl)