7 Bahasa Gaul Anak Makassar yang Pernah Populer, Pakintaki Paling Ambigu

7 Bahasa Gaul Anak Makassar yang Pernah Populer, Pakintaki Paling Ambigu

Taufik Hasyim - detikSulsel
Jumat, 18 Feb 2022 06:46 WIB
Aldy, pemuda asal Jeneponto bikin heboh dunia maya gegara kata pakintaki. (Hermawan/detikcom)
Foto: Aldy, pemuda asal Jeneponto bikin heboh dunia maya gegara kata pakintaki. (Hermawan/detikcom)
Makassar -

Generasi milenial atau juga anak gaul Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) memang terkenal sering mempopulerkan bahasa-bahasa gaul yang diadaptasi dari bahasa lokal. Terbaru, kata pakintaki yang makanya ambigu.

Disebut bahasa gaul karena gaya bahasanya nonformal bahasa-bahasa itu memang dipopulerkan kalangan milenial Makassar.

Dirangkum detikSulsel, Kamis (17/2/2022) berikut beberapa istilah gaul anak Makassar yang pernah populer;

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Santai mako kepeng

Ini artinya kamu santai saja atau jangan begitu terlalu terburu-buru. Tidak perlu terlalu serius. Ini sama maknanya dengan bahasa gaul, woles, bro!

2. Assala kauji

Ungkapan ini juga salah satu yang sering digunakan anak muda Makassar. Ini bisa diartikan terserah kamu. Maknanya pasrah dengan apapun keputusan atau kemauan lawan bicara.

ADVERTISEMENT

3. Rapa'-rapa' lingu

Biasanya di teman satu tongkrongan ada yang hiperaktif sehingga sering gegabah atau ceroboh. Juga bila terlalu tergesa-gesa dan terlihat bingung.

4. Matemija

Bahasa gaul ini juga cukup familiar bila berkunjung ke Makassar. Ini bisa diartikan waduh atau gawat. Misalnya bila barang kelupaan atau melakukan sesuatu yang fatal.

5. Pakkapala tallang

Istilah ini diartikan penipu. Ungkapan ini biasa disematkan kepada orang-orang yang biasanya bila bercerita begitu dilebih-lebihkan, seolah-olah benar namun faktanya terbalik.

6. Talekang

Dimaknai sebutan untuk orang yang ingin selalu dipuji atau tale-talekang. Ini juga istilah bagi yang terlalu banyak tingkah atau gaya.

7. Pakintaki

Nah, kata ini menjadi paling populer belakangan ini karena diviralkan Aldy asal Jeneponto. Banyak tafsir namun mayoritas mengartikan pakintaki itu sentakkan.

Viralnya kata pakintaki di kalangan masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel) khususnya Kota Makassar membuat maknanya menjadi multitafsir. Sejumlah netizen ada yang memaknainya sebagai menahan sesuatu, bahkan ada yang memaknainya sebagai penyemangat.

Untuk diketahui, pakintaki merupakan bahasa suku Makassar yang berasal dari kata kita, yang artinya sentak. Namun, viralnya kata pakintaki membuat netizen memaknainya dengan berbeda-beda. Perubahan itu dinilai wajar.

"Sah-sah saja sebenarnya bila banyak arti atau makna dari pakintaki. Bahasa memang seperti itu termasuk bahasa Makassar," ungkap Dosen Sastra Daerah Unhas, Dr Sumarlin Rengko kepada detikSulsel, Kamis (17/2).

Dia mengatakan memang ada dua metode menerjemahkan bahasa, bisa secara bebas dan bisa secara kata per kata. Menurutnya, untuk memaknai kata pakintaki memang harus dilihat dari konteksnya. Dilihat utuh satu kalimat dan tujuan dan situasinya saat diucapkan.

"Makanya bisa jadi sentakan artinya. Ini bila konteksnya ada petugas listrik yang tersetrum," terangnya.

Sehingga untuk memaknai bahasa mesti melihat konteks dahulu. Kata angganre dalam bahasa Makassar selama ini diartikan mengajak makan. Namun bila konteksnya berbeda maknanya berbeda.

"Ternyata bisa juga dimaknai mengajak berhubungan atau bercampur. Istilah ini ada pada tahun 1984. Saya dapat informasi seperti itu," bebernya.

Sehingga menurutnya wajar ketika netizen punya makna masing-masing terkait pakintaki.Ini tergantung konteks atau perspektif.

(tau/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads