Harga Cabai di Selayar Naik Tajam Jelang Idul Adha, Tembus Rp 80 Ribu/Kg

Harga Cabai di Selayar Naik Tajam Jelang Idul Adha, Tembus Rp 80 Ribu/Kg

Nur Hidayat Said - detikSulsel
Sabtu, 15 Jun 2024 20:00 WIB
Pedagang di Pasar Sentral Bonea Benteng, Selayar.
Foto: Pedagang di Pasar Sentral Bonea Benteng, Selayar. (Nur Hidayat Said/detikSulsel)
Selayar -

Harga cabai di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengalami kenaikan bahkan hingga dua kali lipat menjelang Lebaran Idul Adha. Menjelang lebaran harganya tembus hingga Rp 80 ribu per kg.

"Lombok yang paling naik. Dua kali lipat naiknya. Semua lombok. Lombok besar, lombok keriting, lombok kecil (cabai rawit)," ujar pedagang di Pasar Sentral Bonea Benteng, Santi kepada detikSulsel, Sabtu (15/6/2024).

Santi mengungkapkan harga cabai besar dan keriting sebelumnya berkisar antara Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu per kg. Sementara menjelang Lebaran naik menjadi Rp 70 ribu hingga Rp 80 ribu per kg.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lombok besar dengan keriting sama (harganya). Kalau lombok kecil dulu Rp 15 ribu atau Rp 20 ribu per liter. Sekarang Rp 40 ribu per liter," katanya.

Santi mengaku kenaikan harga mulai terjadi sejak sepekan lalu. Namun, kata dia, harga yang saat ini baru terjadi pada Jumat (14/6) kemarin. Menurutnya, harga jual di pasaran tergantung dari pasokan yang masuk dari luar daerah.

ADVERTISEMENT

"Mulai sepekan lalu naik, tetapi tidak terlalu. Kalau yang harga sekarang mulai kemarin. Mulai kemarin itu sudah tidak ada lombok yang masuk. Sudah kosong. Lombok dari sini itu dari sebelah (kabupaten/kota lain). Jadi, kalau tidak ada dari sebelah, ya, sudah, kosong," terangnya.

Kenaikan harga cabai, kata dia, juga mendapat keluhan dari konsumen. Namun, mereka tetap rela membeli walau dengan harga lebih mahal.

"Iya, mau tidak mau mereka beli. Mau bagaimana, mereka mau pakai, toh?" tuturnya.

Tenri, salah satu penjual kebutuhan dapur di Kota Benteng, memberikan pengakuan serupa. Harga cabai, kata dia, mengalami kenaikan jelang Idul Adha.

"Lombok besar dan keriting sebelum Lebaran Rp 40 ribu per kg, kalau sekarang Rp 60 ribu per kg. Lombok kecil (cabai rawit) dulu Rp 30 ribu per liter, sekarang Rp 40 ribu per liter," ucapnya.

Tenri mengungkapkan perbedaan harga tergantung dari pemasok yang datang dari luar daerah. Selain itu, kata dia, harga jual juga tergantung dari masing-masing pedagang.

"Di pasar memang Rp 70-an ribu. Kalau saya yang penting dapat (untung) sedikit. Ambilnya (dapat pasokan) sama sebenarnya, dari luar daerah semua," ungkapnya.

Sementara itu, bumbu dapur yang juga mengalami kenaikan harga adalah bawang putih. Hal itu diungkapkan Bongko, salah satu pedagang di Pasar Sentral Bonea Benteng. Kenaikan harga, kata dia, sudah sejak sepekan lalu.

"Bawang putih naik. Sebelumnya Rp 45 ribu per kg, sekarang naik jadi Rp 50 ribu per kg. Mulai naik sudah satu mingguanlah," ungkapnya.

Kemudian, kata dia, harga bawang merah justru mengalami penurunan. Dari sebelumnya Rp 40 per liter, turun menjadi Rp 35 ribu per liter.

"Kalau bawang merah agak turun. Dulu Rp 40 per liter sekarang tinggal Rp 35 per liter," ujarnya.

Mina, penjual lainnya di Pasar Sentral Bonea Benteng, mengungkapkan ada penurunan harga telur jelang Idul Adha ini. Menurutnya, hal ini anomali karena biasa ada kenaikan jelang lebaran.

"Biasanya kalau mau lebaran naik, ini malah turun. Tidak tahu juga kenapa bisa turun. Saya juga kaget. Waktu lebaran puasa (Idul Fitri) naik, dulu Rp 59 ribu per rak. Ini sekarang Rp 49 ribu," tuturnya.




(asm/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads