OJK Catat Aset Perbankan di Sulsel Tumbuh 8,42% Jadi Rp 192 T Per April 2024

OJK Catat Aset Perbankan di Sulsel Tumbuh 8,42% Jadi Rp 192 T Per April 2024

LM. Mashudi - detikSulsel
Kamis, 13 Jun 2024 19:04 WIB
Ilustrasi Gedung Djuanda I dan Gedung Soemitro Djojohadikusumo
OJK. Foto: Grandyos Zafna
Makassar -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat aset perbankan di Sulawesi Selatan (Sulsel) per April 2024 tumbuh 8,42% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 192,76 triliun. Terdiri dari aset Bank Umum Rp 189,01 triliun dan aset BPR Rp 3,75 triliun.

"Kinerja intermediasi perbankan Sulsel terjaga dengan Loan to Deposit (LDR) 125,56% dan tingkat rasio kredit bermasalah berada di level aman 3,28%," kata Kepala OJK Sulselbar Darwisman dalam keterangannya, Kamis (13/6/2024).

Darwisman menjelaskan, Dana Pihak Ketiga (DPK) di Sulsel juga tumbuh 8,93 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp 129,53 triliun. Adapun kredit yang disalurkan tumbuh tinggi sebesar 10,08 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp159,49 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Begitupun Perbankan Syariah turut menunjukkan pertumbuhan yang positif pada posisi April 2024 secara year on year. Hal ini tercermin dari aset perbankan syariah yang tumbuh sebesar 15,63% (yoy) menjadi Rp 14,72 triliun.

"Tingkat intermediasi perbankan Syariah juga berada pada level 115,84% dengan tingkat NPF (Non Performing finance) pada level aman 2,60%," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, realisasi kredit kepada UMKM di Sulsel juga bertumbuh sebesar 8,88% (yoy) menjadi Rp 60,73 triliun dengan share sebesar 38,81% dari total kredit yang disalurkan Bank Umum di Sulsel. Pertumbuhan tertinggi terdapat pada kredit usaha mikro 17,60% (yoy) menjadi Rp 33,77 triliun dengan share sebesar 55,60% dari total kredit UMKM.

"Secara total, kredit UMKM telah disalurkan kepada 914.525 debitur tingkat NPL terkendali pada level 5,26%," sebutnya.

Sejalan dengan kinerja perbankan Sulsel, kinerja industri di wilayah Sulampua (Sulawesi Maluku Papua) juga turut tumbuh pada total aset, DPK, dan kredit. Masing-masing tumbuh sebesar 8,07%, 7,35%, dan 9,56% (yoy) dengan tingkat intermediasi loan to deposit ratio (LDR) sebesar 124,49% dengan non performing loan (NPL) yang terjaga di angka 2,81%.




(ata/ata)

Hide Ads