Pelindo Target Arus Peti Kemas di TPK Ambon 438.329 TEUs Tahun 2037

Maluku

Pelindo Target Arus Peti Kemas di TPK Ambon 438.329 TEUs Tahun 2037

Urwatul Wutsqaa - detikSulsel
Jumat, 27 Okt 2023 15:30 WIB
Terminal Head TPK Ambon, Rouland Prakarsa Koswara dalam Agenda Port Visit Media di Kantor Pelindo Ambon.
Foto: Terminal Head TPK Ambon, Rouland Prakarsa Koswara dalam Agenda Port Visit Media di Kantor Pelindo Ambon. (Urwatul Wutsqaa/detik Sulsel)
Ambon -

Arus peti kemas di Terminal Peti Kemas (TPK) Ambon, Maluku saat ini masih berada di angka 35-40 persen. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) menargetkan arus peti kemas naik 3-5 persen per tahun dan mencapai 438.329 twenty-foot equivalent unit (TEUs) di tahun 2037 mendatang.

"YOR (Yard Occupancy Ratio) kami itu sekarang di Ambon itu baru 40 persen, sekitar 35 sampai 40 persen. Kalau sudah mau dekat-dekat Natal dan Tahun Baru itu bisa sampai 42 (persen)," ungkap Terminal Head TPK Ambon, Rouland Prakarsa Koswara, dalam Agenda Port Visit Media di Kantor Pelindo Ambon, Jumat (23/10/2023).

Rouland mengungkapkan, saat ini kapasitas total Terminal Peti Kemas Pelindo Ambon sekitar 200.000 TEUs. Namun pada tahun 2037 ditargetkan kapasitasnya bisa meningkat menjadi 438.329 TEUs.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi diharapkan bisa mencapai sekitar 400.000 di tahun 2037, dengan asumsi peningkatan tiap tahunnya sekitar 3-5 persen," terangnya.

Rouland menyebut pihaknya akan terus berupaya memaksimalkan pemanfaatan kapasitas terminal peti kemas. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan meningkatkan efektivitas pelayanan bongkar muat.

ADVERTISEMENT

Saat ini box per ship per hour (BSA) sudah mengalami peningkatan hampir dua kali lipat sejak dilakukan standarisasi dan sistemisasi. Jika dulunya rata-rata BSA hanya 15 boks, saat ini TPK Ambon bisa menghandel hingga 26 boks per jamnya.

"Dulu pelabuhan Ambon rata-rata BSA, atau kecepatan handling peti kemas dalam satu jam, jadi dalam satu jam dulu rata-rata, sebelum transformasi, kita cuma bisa bongkar sekitar 15 boks per jam dari kapal, bongkar ataupun muat," ungkapnya.

"Setelah kita lakukan standarisasi dan sistemisasi, sekarang rata-rata kita bisa bongkar 26 boks. Jadi hampir dua kali lipat," sambungnya.

Selain memaksimalkan pelayanan, Rouland mengatakan Pelindo juga telah bekerja sama dengan sejumlah pihak terkait untuk meningkatkan arus peti kemas di Pelabuhan Ambon. Salah satunya dengan berkoordinasi dengan perusahaan pelayaran.

Tak hanya itu, TPK Ambon juga mendorong percepatan ekspor, khususnya untuk komoditas ekspor yang memiliki potensi cukup besar. Upaya tersebut diharapkan dapat mendorong peningkatan arus peti kemas di Pelabuhan Ambon.

"Kemudian beberapa yang kita lakukan juga kemarin, percepatan ekspor. Kami kerjasama dengan Pemprov untuk percepatan ekspor. Jadi dipermudah," ungkap Rouland.

Di Terminal Peti Kemas Ambon sendiri saat ini sudah tersedia ekspor center yang dapat memudahkan para eksportir. Pihak Pelindo juga telah menyediakan fasilitas lainnya seperti refeer station untuk mendukung aktivitas ekspor di TPK Ambon.

"Di bawah itu ada export center yang dibangun. Jadi pengguna jasa bisa berkoordinasi dengan beberapa badan seperti bea cukai," ujar Rouland.

"Karena memang kalau kita lihat potensi Maluku sendiri, terutama dari ikan, itu sebenarnya besar potensinya. Kami itu menyiapkan reefers station. Kami mempunyai 88 titik untuk reefer station," imbuhnya.




(ata/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads