Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap alasan pemerintah memberikan insentif untuk kendaraan listrik dengan jumlah yang besar. Jokowi menyebut pemberian insentif berkaca dari negara-negara lain.
Melansir detikFinance, pernyataan Jokowi itu disampaikan dalam Peringatan Hari Konstitusi dan Hari Ulang Tahun ke-78 MPR RI. Insentif mobil listrik diberikan sebesar Rp 70 juta, sementara motor listrik sebesar Rp 7 juta.
"Banyak yang menyampaikan kenapa kita memberikan insentif kepada pembeli mobil listrik yang angkanya juga kalau kita lihat sangat besar. Seingat saya kendaraan bermotor Rp 7 juta. Mobil listrik disubsidi kurang lebih Rp 70 juta," ungkap Jokowi dalam siaran YouTube MPRGOID, Jumat (18/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Jokowi pemberian insentif dilakukan sebab negara lain juga melakukan hal serupa. Salah satu negara yang menerapkannya yakni Thailand.
"Ini untuk apa, ya karena negara lain semua melakukan itu. Contoh Thailand memberikan subsidi pada mobil listrik Rp 68 (juta)," jelasnya.
Jokowi menjelaskan, kompetisi dunia saat ini sangat ketat. Apabila subsidi yang diberikan Thailand lebih besar, kemungkinan investasi masyarakat Indonesia bergeser ke negara itu.
"Kalau kita di bawah itu (Rp 68 juta), investasi semua akan pergi ke sana, tidak akan pergi ke Indonesia. Inilah dunia yang memang berkompetisi sangat ketat sekali," tuturnya.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan Indonesia mesti bisa menyesuaikan dengan perkembangan dunia. Sehingga ke depan Indonesia dapat menjadi lebih baik dari negara lain.
"Kita harus bisa lirik kanan lirik kiri. Oh negara lain begitu, kita harus bisa menyesuaikan lebih baik. Oh kompetitor kita seperti itu, berarti kita harus bagaimana. Itu yang harus dirumuskan," ujarnya.
"Kita harus pelajari apa yang dilakukan negara lain dan kita harus adaptif. Jika kompetitor melakukan perubahan kebijakan, kita juga harus dan kebijakan kita harus lebih baik dari mereka," imbuhnya.
(asm/sar)