Inggris Mau Bikin Pabrik Baterai di Bantaeng, Pemprov-Pemkab Siap Fasilitasi

Inggris Mau Bikin Pabrik Baterai di Bantaeng, Pemprov-Pemkab Siap Fasilitasi

Rasmilawanti Rustam - detikSulsel
Jumat, 02 Jun 2023 19:30 WIB
Ilustrasi Bitcoin atau Investasi Kripto
Ilustrasi Investasi. Foto: Shutterstock/
Bantaeng -

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkap rencana Inggris membangun pabrik baterai di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) senilai Rp 135 triliun. Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) mengaku siap memfasilitasi bersama Pemkab Bantaeng.

"Jadi kalau ini benar-benar ada pasti bakal ada instruksi dari pusat yang menjadi kewenangan provinsi dan kewenangan kabupaten," ujar Kepala Bidang Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sulsel, Tri Mallombasi kepada detikSulsel, Jumat (2/6/2023).

Tri mengaku hingga saat ini belum ada koordinasi dari BKPM terkait rencana pembangunan pabrik baterai. Dia mengaku masih menunggu instruksi langsung dari pusat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi memang rapatnya di Jakarta, jadi memang belum ada kabar dari pusat untuk apa yang akan dipermudah untuk calon investor terkait perizinannya," tuturnya.

Lebih lanjut, Tri menjelaskan bahwa rencana pembangunan pabrik baterai di Bantaeng akan dimulai pada September 2023. Menurutnya pembangunan tersebut akan dilakukan secara bertahap.

ADVERTISEMENT

"Sesuai dengan pernyataan presiden itu ground breakingnya bulan September, jadi mungkin satu tahun dari September itu baru ada realisasi investasi. Tapi tidak langsung sebesar itu, pasti bertahap. Jadi mulai konstruksi sampai produksinya nanti," katanya.

Sebelumnya, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengaku mendapatkan mandat untuk mempercepat proses investasi pembangunan pabrik baterai dengan total nilai investasi sebesar Rp 135 triliun di Kabupaten Bantaeng, Sulsel.

"Baru kami melakukan rapat dengan bapak Presiden beserta beberapa anggota kabinet, Menteri, dan Direktur Utama Antam membahas tentang investasi Inggris yang ada di Indonesia terkait percepatan dalam membangun ekosistem baterai mobil," ujar Bahlil ditemui usai rapat di Kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, seperti dilansir dari detikFinance, Rabu (31/5).

Bahlil menyebut Inggris akan membangun pabrik baterry cell dengan kapasitas 20 gigawatt di Bantaeng. Pembangunan pabrik dilakukan oleh perusahaan Inggris EVision, perusahaan Swiss Glencore, perusahaan Belgia Umicore, dan PT Antam dari Indonesia, dengan total investasinya kurang lebih sekitar US$ 9 miliar atau sekitar Rp 135 triliun (kurs Rp 15.000).

Rencananya, pembangunan pabrik baterai itu akan dikebut di Bantaeng dan dibangun di kawasan industri dengan sumber energi bersih, tepatnya dengan energi tenaga angin.

"Investasi ini akan dibangun dalam kawasan industri yang green energy, yang akan memakai tenaga angin di Sulawesi di Bantaeng. Ini segera akan kita lakukan, kemudian ada tambang nikelnya dari Papua dan prosesnya sekarang lagi berjalan," papar Bahlil.

"Kalau bisa kita percepat kita lakukan ini investasi pembangunan baterai mobil merambah sampai baterry cell,"tambahnya.




(ata/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads