Sulsel Dapat Jatah Pupuk Subsidi NPK Kakao 22.884 Ton di 2023

Sulsel Dapat Jatah Pupuk Subsidi NPK Kakao 22.884 Ton di 2023

Nur Ainun - detikSulsel
Minggu, 19 Mar 2023 14:00 WIB
Menyambut musim tanam Oktober-Maret (Okmar), PT Pupuk Indonesia (Persero) telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi Urea dan NPK.
Ilustrasi (Foto: Dok. PT Pupuk Indonesia)
Makassar -

Tahun 2023 Sulawesi Selatan mendapat jatah pupuk bersubsidi NPK formula khusus Kakao sebesar 22.884 ton. Alokasi ini meningkat 401 persen dibandingkan tahun 2022 lalu.

"Alokasi NPK Formula Khusus Kakao di Sulawesi Selatan tahun 2023 sebesar 22.884 ton meningkat 401% dibanding alokasi tahun 2022 sebesar 5.712 ton," ujar VP Penjualan Wilayah 6 Pupuk Indonesia, Roh Eddy Andri W belum lama ini.

Ia menambahkan, Pupuk Indonesia telah bekerja sama dengan Cocoa Sustainability Partnership (CSP) dan members untuk terus mengoptimalkan penyaluran pupuk subsidi NPK Formula Khusus Kakao tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami bersama dengan PT Cargill Indonesia yang juga menjadi member CSP di Sulawesi Selatan, untuk sharing knowledge terkait tanaman Kakao. Harapannya agar ke depan petani Kakao dapat memanfaatkan pupuk subsidi NPK Kakao dengan baik untuk peningkatan produktivitas dan kesejahteraannya," ujarnya.

Sementara alokasi secara keseluruhan pupuk bersubsidi, Roh Eddy mengatakan Sulawesi Selatan mendapatkan stok sebesar 49.887 ton di Gudang Lini III atau tingkat kabupaten. Jumlah stok tersebut setara 195% dari ketentuan stok minimum yang ditetapkan Pemerintah yaitu sebesar 25.531 ton, untuk stok Urea sebesar 34.548 ton dan NPK sebesar 15.339 ton, NPK Formula Khusus Kakao sebesar 1.454 ton.

ADVERTISEMENT

Roh Eddy menegaskan, stok pupuk bersubsidi hanya disalurkan kepada petani yang berhak sesuai kriteria dari Permentan Nomor 10 Tahun 2022, bagi petani yang tidak sesuai kriteria maka tidak bisa memperoleh pupuk bersubsidi. Adapun syarat untuk mendapat pupuk bersubsidi adalah wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam SIMLUHTAN (Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian), menggarap lahan maksimal dua hektar.

Selain itu, pupuk bersubsidi saat ini difokuskan hanya pada 9 jenis komoditas strategis. Diantaranya yakni padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, tebu, dan kakao, dari yang sebelumnya ditujukan untuk sekitar 70 komoditas.




(alk/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads