Argentina berhasil menjadi juara Piala Dunia 2022 usai mengalahkan Prancis. Kemenangan itu merupakan ironi lantaran negara Amerika Latin itu ternyata tidak hanya juara bola, namun juga jago berutang.
Dilansir dari detikFinance, Selasa (20/12/2022), Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan blak-blakan mengungkap soal kondisi ekonomi Argentina.
"Argentina bukan hanya jago mencetak gol, tapi juga mencetak utang," ungkap Deni sembari tertawa dalam unggahan di akun Instagram pribadinya @kangd3ni, dikutip Selasa (20/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Deni kemudian membandingkan level utang Indonesia dengan Argentina. Menurutnya, pengelolaan utang Indonesia lebih baik dibandingkan Argentina, di mana rasio utang 40,7% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2021.
"Argentina sudah beberapa kali mengalami default atau gagal bayar," ujarnya.
Kondisi itu lanjut dia, tidak pernah dialami Indonesia. Dalam hal ini, Indonesia tidak pernah gagal bayar.
"Jadi sebetulnya dalam hal pengelolaan utang, Indonesia lebih baik dibandingkan dengan Argentina karena kita tidak pernah default, tidak pernah gagal bayar," jelasnya.
Data Pengelolaan Utang Argentina
Data Dana Moneter Internasional (IMF), rasio utang Argentina pada 2021 mencapai 80,9% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Dari data tersebut disebutkan, pengelolaan utang Argentina sudah menurun setelah sempat menyentuh 102,8% terhadap PDB pada 2020. Utang Argentina pada 2020 jauh lebih besar dari ukuran ekonominya sendiri.
Bahkan utang Argentina sudah menanjak sejak 2012. Namun lonjakan utang signifikan mulai terjadi pada 2018 di mana saat itu rasio utangnya naik hampir 30 poin persentase terhadap PDB hanya dalam setahun.
Pada saat yang sama, Argentina mulai menerima dana bailout dari IMF. Nominalnya mencapai US$ 50 miliar untuk menyelamatkan perekonomian.
Argentina bahkan pernah mencapai rasio utang 147,2% PDB pada 2002. Bahkan dalam tiga tahun beruntun sejak 2002-2004, rasio utang di negara Amerika Latin itu konsisten di atas 100% PDB.
(sar/asm)