Piala Dunia 2022 menjadi pelipur lara bagi Argentina yang sedang diterpa krisis ekonomi. Gelar juara dunia itu terjadi saat Argentina mengalami inflasi yang meroket mencapai 88 persen.
Dilansir dari CNBC Indonesia, Senin (19/12/2022), nilai uang peso Argentina kini semakin tergerus. Dibandingkan dengan dolar Amerika Serikat pun sudah meningkat hingga 70 persenan sejak awal tahun menjadi ARS171,8/US$ dolar. Bahkan kini sudah naik 865 persen dalam lima tahun terakhir.
Inflasi tersebut membuat 4 dari 10 orang Argentina hidup di bawah garis kemiskinan. Selama masa pandemi COVID-19, anak-anak Argentina yang hidup dalam kemiskinan diperkirakan 60 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain nilai tukar dan inflasi, jumlah utang Argentina juga berada pada tingkatan yang tinggi. Rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) di Argentina sempat mencapai 80,5 persen pada 2021. Pada tahun yang sama, rasio utang Indonesia hanya 35 persen terhadap PDB.
Utang Buenos Aires saat ini tercatat setara lebih dari Rp 515 ribu triliun bila dirupiahkan dengan kurs Rp 15.290 per dolar AS. Utang ini tercatat dalam beberapa mata uang yakni dolar AS sebesar US$ 29,4 triliun atau setara 60,9 persen dari total utang, mata uang lokal sebesar ARS 13,3 triliun (27,56 persen), dan 4,3 triliun euro (8,93 persen). Ketiga denominasi itu mencakup 97,39 persen dari total utang Argentina.
Akibat komplikasi dari hal-hal ini, warga kini menggunakan sistem barter untuk bertransaksi kebutuhan pokok. Bahkan warga di sana menggunakan forum grup di Facebook sebagai media bertukar informasi kebutuhan, untuk kemudian menentukan lokasi untuk eksekusi barang. Misalnya di tempat-tempat umum seperti stasiun kereta api.
Argentina di Final Piala Dunia 2022
Messi dkk berhasil menaklukkan Prancis di partai final yang membawa Argentia menjadi juara Piala Dunia 2022. Perlu 120 menit plus adu penalti yang menegangkan untuk menentukan siapa juara dunia.
Gol Messi dan Angel Di Maria pada babak pertama membuat satu kaki Argentina di podium juara. Namun Prancis tidak menyerah dengan melancarkan serangan balasan di babak kedua melalui dua gol Kylian Mbappe.
Memasuki babak perpanjangan, Argentina tidak masih terus berupaya memantapkan misi juara dunianya. Alhasil Messi mampu mencetak gol di sisa 10 menit babak perpanjangan kedua. Harapan Argentina kembali melambung.
Sayangnya, Mbappe kembali memutus asa Argentina menjelang laga usai. Hattrick Mbappe memecahkan rekor puluhan tahun dan memantapkan dia menjadi top skor Piala Dunia.
Kredit khusus juga harus diberikan kepada Emiliano Amrtinez, penjaga gawang Argentina yang mampu mementahkan peluang Kolo Muani di menit 120+3 menit yang merupakan penghujung babak perpanjangan.
Selanjutnya saat adu penalti, keempat pemain Argentina berhasil menceploskan bola ke gawang Perancis yang dijaga Hugo Lloris. Sementara Perancis hanya berhasil 2 kali membobol gawang Martinez setelah tendangan Kingsley Coman dan A.Tochouameni gagal.
(asm/sar)