Kereta Api Sulsel Dinilai Akan Tingkatkan PDB Daerah-Serap Tenaga Kerja

Kereta Api Sulsel Dinilai Akan Tingkatkan PDB Daerah-Serap Tenaga Kerja

Al Khoriah Etiek Nugraha - detikSulsel
Selasa, 06 Des 2022 20:35 WIB
Kereta Api Sulsel
Kereta Api Sulawesi Selatan (Sulsel). (Foto: Istimewa)
Makassar -

Kehadiran kereta api di Sulawesi Selatan dinilai akan mendatangkan sejumlah manfaat yang mendorong perekonomian. Mulai peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) hingga penyerapan tenaga kerja di Sulsel.

"Proyek kereta api Makasar-Parepare memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan," ujar Akademisi Prodi Teknik Sipil Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno kepada detikSulsel, Selasa (6/12/2022).

Djoko Setijowarno mengatakan berdasarkan data dari Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan setidaknya ada 6 manfaat dari hadirnya kereta api bagi masyarakat Sulawesi Selatan. Manfaat pertama adalah peningkatan PDB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kereta Api Makasar-Parepare memberikan nilai manfaat sosial sebesar Rp 2,51 triliun dengan economic IRR sebesar 22,98 persen bagi ekonomi Sulawesi Selatan," jelasnya.

Kemudian, manfaat kedua adalah penyerapan tenaga kerja. Djoko mengatakan selama masa konstruksi, Kereta Api Makasar-Parepare diestimasi akan memberdayaan 6.164 lapangan kerja secara langsung.

ADVERTISEMENT

"Ketiga, efisiensi waktu tempuh. Penghematan waktu tempuh Makasar-Parepare dengan kereta api adalah dari 3 jam menjadi 1,5 jam. Atau 2 kali lebih cepat dari perjalanan menggunakan kendaraan melalui jalan raya," lanjut Djoko.

Manfaat keempat adalah potensi angkutan. Ia menyebutkan selain potensi angkutan penumpang dengan tingkat pertumbuhan penduduk di atas 8,7 persen per tahun juga oterdapat potensi angkutan barang berupa semen, klinker, bahan pangan sebanyak 60-70 juta ton.

"Manfaat selanjutnya adalah pengembangan UMKM. Pada 11 stasiun besar dan kecil potensi sebagai sentra baru untuk mendukung UMKM setempat," kata Djoko.

Kemudian manfaat terakhir adalah penurunan kinerja jalan raya. Djoko menjelaskan, menurunnya kinerja jalan raya yang diindikasikan dengan VCR (volume/capacity ratio) yang semakin rendah akan mengurai kepadatan lalu lintas di jalan.

Selain itu, menurutnya potensi wisata juga dapat terdongkrak dengan adanya kereta api Sulsel ini. Pasalnya, jalur kereta api ini melintasi sejumlah destinasi wisata. Menurutnya yang perlu dikembangkan selanjutnya adalah layanan transportasi bagi penumpang dari stasiun menuju tempat wisata tersebut.

"Sepanjang jalur terdapat destinasi wisata di sekitar stasiun, yang perlu dipikirkan adalah ketersediaan layanan transportasi umum dari stasiun tersebut menuju sejumlah destinasi wisata yang terdekat stasiun," pungkasnya.




(alk/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads