Emak-emak di Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) mengeluhkan harga kebutuhan pangan mulai naik menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Harga komoditas pangan berupa tomat bahkan naik 100 persen.
Pantauan detikcom di Pasar Marasa, Kecamatan Wonomulyo, Minggu (4/12/2022), harga sembako mulai mengalami kenaikan dua pekan terakhir. Cabe rawit dari harga Rp 30.000/Kg kini naik menjadi Rp 40.000/Kg.
Kondisi serupa terjadi pada tomat, yang awalnya dijual seharga Rp 6.000/Kg naik 100 persen menjadi Rp 12.000/Kg. Sementara bawang merah yang pekan sebelumnya dijual seharga Rp 30.000/Kg ikut naik menjadi Rp 35.000/Kg.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara telur ayam ras kini seharga Rp 50.000 per rak dari yang sebelumnya dijual Rp 40.000 per rak. Kenaikan harga lebih tinggi terjadi pada telur bebek yang sebelumnya dijual seharga Rp 40.000 rupiah per rak, kini menjadi Rp 55.000 per rak.
"Kenaikan harga ini sudah dua mingguan terjadi, sangat memberatkan," keluhnya salah satu ibu rumah tangga, Dewi kepada wartawan, Minggu (4/12/2022).
Menurut Dewi, kenaikan harga pangan ini membuatnya berhemat. Tidak hanya dari sisi keuangan, namun juga menghemat barang kebutuhan pokok.
"Apalagi kita harus mengatur pengeluaran, jadi pemakaian (barang kebutuhan) harus diatur, jangan banyak-banyak," ucapnya.
Salah satu pedagang telur bernama Sarling mengungkapkan, kenaikan harga terjadi sedikit demi sedikit. Tingginya permintaan menjelang Nataru disebut menjadi salah satu penyebabnya.
"Sejak dua minggu lalu sudah mengalami kenaikan, sedikit demi sedikit, apalagi jelang natal dan tahun baru sangat berpengaruh," ujar Sarling yang dijumpai di kompleks pasar Marasa, Minggu (4/12).
Menurut Sarling, kenaikan harga ini masih akan terus terjadi. Apalagi permintaan telur dari luar daerah juga mengalami peningkatan.
"Kemungkinan masih akan naik, apalagi peternak (ayam petelur) sekarang banyak melayani permintaan dari luar daerah yang makin banyak dan tinggi," ungkapnya.
Pedagang di Pasar Marasa lainnya, Mawan tak menampik kenaikan harga sejumlah komoditas pangan. Menurutnya, kondisi cuaca juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi naik turunnya harga kebutuhan.
"Selain karena tinggi permintaan jelang natal dan tahun baru, faktor cuaca juga menjadi penyebab kenaikan harga," tutur Mawan yang dikonfirmasi terpisah.
"Kalau musim hujan biasanya sedikit pembeli, harga juga murah, tapi kalau lagi cerah, permintaan banyak, harga juga ikut naik," pungkas Mawan.
(sar/asm)