Elon Musk sebagai bos baru di Twitter mengungkapkan kondisi keuangan Twitter tengah dalam kondisi yang genting. Ia bahkan mengatakan jika platform media sosial itu akan bangkrut.
Dikutip dari detikFinance yang mengutip Reuters, disebutkan bahwa dalam email pertamanya ke seluruh perusahaan, Elon Musk menyebut Twitter tak akan sanggup bertahan dari tekanan ekonomi di kemudian hari. Hal ini bisa terjadi jika Twitter gagal menjalankan rencana langganan yang bisa menghasilkan pendapatan tambahan.
Diketahui, sejumlah petinggi Twitter telah memutuskan hengkang. Diantaranya Chief Privacy Officer Damien Kieran dan Chief Compliance Officer Marianne Fogarty.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun pimpinan di divisi iklan Robin Wheeler menginformasikan jika dia akan tetap berada di perusahaan. "Saya masih di sini," kicau Wheeler di akun Twitternya.
Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat saat ini sedang mengawasi Twitter. Pasalnya pengunduran diri yang dilakukan oleh para eksekutif Twitter ini berpotensi melanggar aturan yang sudah ditetapkan.
Kuasa Hukum Elon Musk Alex Spiro menjelaskan kepada para pegawai, jika Twitter akan tetap mematuhi aturan yang berlaku. Dia menyebut pihaknya telah bertemu dengan FTC dan berdialog untuk mencari jalan keluar.
Elon Musk dalam pertemuan pertamanya dengan pegawai Twitter menyebut jika perusahaan bisa kehilangan miliar dolar AS pada tahun depan. Selain itu Elon Musk juga mengumumkan jika tak ada lagi sistem kerja jarak jauh. Jadi para pegawai ini harus ke kantor setidaknya 40 jam dalam satu minggu.
Hingga berita ini ditayangkan, Twitter, Musk, dan Spiro tidak memberikan komentar apapun. Saat masuk ke Twitter, dia sering kali menyebut tentang kerugian. Bahkan Twitter disebut bisa merugi lebih dari US$ 4 juta per hari.
Hal ini karena banyak pengiklan yang kabur ketika perusahaan dia ambil alih. Saat ini Twitter memiliki utang sebesar US$ 13 miliar dan bunga US$ 1,2 miliar.
(alk/ata)