RI Impor 350.000 Ton Kedelai dari AS, Mendag Dorong Subsidi Jadi Rp 3.000/Kg

RI Impor 350.000 Ton Kedelai dari AS, Mendag Dorong Subsidi Jadi Rp 3.000/Kg

Xenos Zulyunico Ginting - detikSulsel
Minggu, 06 Nov 2022 12:42 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan
Foto: Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. (Xenos/detikSulsel)
Makassar -

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyebut pemerintah mengimpor 350.000 ton kedelai dari Amerika Serikat (AS) untuk menekan kenaikan harga dalam negeri tahun ini. Dia mengaku akan mendorong subsidi harga mencapai Rp 3.000 per kilogram.

"350.000 ton Bulog beli, tapi kan perlu waktu karena kan kedelai itu dari sana jauh, dari Amerika," kata Zulkifli saat meninjau stok dan harga kebutuhan pokok di Pasar Pa'baeng-baeng, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (6/11/2022).

Zulkifli mengatakan kedelai impor tersebut dibeli dengan harga Rp 11.000 per kilogram. Namun untuk sementara harga yang yang akan sampai ke masyarakat yakni Rp 10.000 per kilogram.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu harganya kira-kira sampai sini Rp 11 ribu akan dijual Rp 10 ribu," ujarnya.

Namun demikian, Zulkifli Hasan mengaku pemerintah saat ini berupaya memberikan subsidi yang lebih besar. Rencana subsidi tersebut di kisaran Rp 2.000 hingga Rp 3.000 per kilogram.

ADVERTISEMENT

"Kita lagi upayakan subsidinya Rp 2 ribu atau Rp 3 ribu," ungkap Zulkifli.

Dia mengungkapkan kedelai impor dari AS akan tiba di Indonesia pada Desember mendatang. Proses pengiriman diperkirakan antara 40 hingga 50 hari sejak dipesan.

Di sisi lain, Zulkifli mengaku senang melihat harga-harga sembako terkendali di Makassar. Bahkan harganya di bawah rata-rata nasional.

"Itu beras, tadi Bulog Rp 9.000 di Jawa Rp 9.450 ribu. Ada beras premium tadi Rp 10.000 ada yang Rp 12.000. Jadi termasuk yang termurah di sini dibanding di Jawa," ujarnya.

Sementara terkait harga terigu, Zulkifli menuturkan harganya sudah mulai turun. Namun dia menyebut saat ini yang masih menjadi kendala adalah nilai tukar rupiah yang melemah.

"Terigu sudah mulai turun harga, cuman yang naik rupiahnya. Dulu rupiahnya kan Rp14.500 sekarang Rp15.700. Nah itu," terangnya.




(hsr/asm)

Hide Ads