Elon Musk Siap-siap PHK Setengah Karyawan Twitter

Elon Musk Siap-siap PHK Setengah Karyawan Twitter

Tim detikInet - detikSulsel
Minggu, 30 Okt 2022 23:05 WIB
A sign is pictured outside the Twitter headquarters in San Francisco, Wednesday, Oct. 26, 2022. A court has given Elon Musk until Friday to close his April agreement to acquire the company after he earlier tried to back out of the deal. (AP Photo/Godofredo A. Vásquez)
Foto: AP/Godofredo A. Vásquez
Jakarta -

Elon Musk dikabarkan mau melakukan pemecatan terhadap karyawan Twitter. Sebelumnya, Musk pernah menyebut akan memecat 75% karyawan Twitter, namun kini turun menjadi setengah atau 50% dari 7.500 orang.

Dilansir dari detikInet, rencana awal Musk untuk memecat 75% karyawan Twitter itu memang kemudian ia koreksi, yang tak disebutkan jumlahnya. Namun kini muncul isu yang menyebut Musk tetap akan mem-PHK karyawan Twitter dalam jumlah besar, mencapai 50%.

Mengutip Washington Post, Minggu (30/10/2022), menurut tiga orang sumber, rencana PHK itu akan tetap terjadi. Beberapa divisi disebut sudah ada yang mungkin akan menjadi sasaran utama PHK tersebut, seperti divisi yang mengurus moderasi konten.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daftar karyawan untuk di-PHK disebut sudah diminta untuk disusun oleh manajer di divisi keamanan dan privasi. Dua orang sumber yang tak disebut namanya menyebut PHK itu akan terjadi sebelum tanggal 1 November.

Ini terjadi saat para karyawan menerima stock grant. Sehingga tidak akan mendapat kompensasi lagi.

ADVERTISEMENT

Rencana PHK ini tampaknya bagian dari rencana besar Musk untuk merombak Twitter habis-habisan. Termasuk melakukan pemecatan sejumlah petinggi di Twitter, seperti CEO Parag Agrawal dan beberapa pejabat level C lain tak lama setelah Musk memastikan mengakuisisi Twitter.

Diketahui, Musk memang dikenal sebagai sosok yang kejam dan akan "memeras" semua kemampuan dari para karyawannya. Ia tidak akan segan memecat karyawan yang performanya jelek.

Namun demikian, Musk punya kemampuan yang unik karena bisa menarik orang-orang untuk bekerja di perusahaannya, misalnya dengan mengedepankan misi terkait "mengubah dunia".

Menurut pengalaman seorang mantan karyawan Tesla, Musk sangat fokus pada tugasnya, jarang bersosialisasi dengan para staf dan tak segan memecat mereka yang tidak sesuai dengan strateginya. Ini dikatakan oleh Carl Medlock, mantan Territory Manager Tesla.

"Anda tidak bisa berargumentasi dengan dia. Ketika Elon Musk berdiri pada akhir meeting dan berkata, inilah arah tujuan kita semua, Anda ikut berdiri dan sebaiknya mengikuti petunjuk itu," kata dia.

Medlock gabung dengan Tesla di 2009, direkrut dari LinkedIn. Di Tesla, ia mengaku mendapat banyak fasilitas, termasuk gaji tinggi dan opsi mendapatkan saham.

Elon Musk turun sendiri mewawancarainya. Ia bertanya mengenai pengalaman kerjanya. "Dia sebenarnya pria yang sangat baik," cetus Medlock.

"Dia sangat cerdas, jadi dia mengintimidasi dalam hal itu, tapi dia mencintai anak-anaknya, dia mencintai keluarganya, dia seorang ayah yang baik dan dia mudah diajak bicara. Kami berdiskusi dan aku mendapat pekerjaan itu," kisah Medlock.




(asm/sar)

Hide Ads