Harga Cabai di Makassar Kian Pedas! Tembus Rp 50.000 per Kilogram

Harga Cabai di Makassar Kian Pedas! Tembus Rp 50.000 per Kilogram

Urwatul Wutsqaa - detikSulsel
Senin, 12 Sep 2022 08:43 WIB
Pedagang mejual cabai rawit di Pasar Terong Makassar.
Pedagang mejual cabai rawit di Pasar Terong Makassar. (Darmawanti Adellia Adipradana/detikSulsel)
Makassar -

Harga cabai di Kota Makassar kembali mengalami kenaikan imbas naiknya harga BBM. Harga rata-rata cabai di pasaran bahkan tembus Rp 50.000/Kg.

Berdasarkan pantauan detikSulsel melalui aplikasi 'Sembakota' milik Dinas Perdagangan Kota Makassar, Minggu (11/9/2022), harga rata-rata cabai berkisar pada harga 50.000/Kg. Harga tersebut melonjak drastis dari harga cabai pekan sebelumnya pada Senin (5/9) yang berada di kisaran Rp 35.000-40.000/Kg.

Jenis cabai merah keriting yang sebelumnya dijual dengan harga Rp 40.500/Kg naik 9.500 menjadi Rp 50.000/Kg. Sementara cabai merah besar mengalami kenaikan sekitar 7.000, di mana harga sebelumnya Rp 36.100/kg kini naik menjadi Rp 43.125/Kg. Sedangkan cabai rawit merah naik dari harga Rp 50.000/Kg menjadi Rp 51.875/Kg.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Makassar Arlin Ariesta saat dikonfirmasi membenarkan adanya kenaikan harga pada komoditas cabai. Dia menyebut, kenaikan itu dipengaruhi oleh jumlah pasokan serta biaya distribusi yang meningkat.

"Kenaikan itu pastinya dipengaruhi dari pasokan, begitu juga dari distribusi, termasuk dari pengangkutan. Tentu itu ada pengaruh-pengaruh seperti itu," ujar Arlin saat dihubungi detikSulsel, Minggu (11/9/2022) malam.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Arlin menjelaskan bahwa cabai merupakan salah satu jenis komoditas yang harganya cukup fluktuatif. Di Sulawesi Selatan sendiri, kata Arlin, daerah penghasil cabai tidak sebanding dengan tingginya permintaan masyarakat.

"Pasokan (cabai) memang fluktuatif, mengingat daerah penghasil terbatas, sementara permintaan di seluruh kabupaten/kota itu cukup tinggi," ungkapnya.

Arlin menyebut, saat pihaknya belum melakukan analisa terkait dampak kenaikan. Meskipun begitu, dia mengatakan kenaikan harga cabai di pasaran sudah diperhitungkan baik oleh pedagang maupun pengecer.

"Kami belum melakukan analisa dampaknya berapa persen kenaikannya ke situ. Tapi pada dasarnya pedagang maupun pengecer, itu melakukan perhitungan harga keekonomian," kata Arlin.

Dia juga menyebut, saat ini masih terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memantau pasokan dan ketersediaan komoditas cabai di pasaran.

"Jadi kalau komoditas cabai itu, ini kita koordinasikan terus ke satgas pangan, Dinas Ketahanan Pangan, bagaimana terkait pasokan," ujarnya.

Kendati demikian, Arlin memastikan ketersediaan cabai saat ini untuk wilayah Makassar dan sekitarnya masih cukup stabil. Hanya saja, kata Arlin, produksi yang terbatas serta biaya distribusi yang naik menyebabkan harga cabai juga mengalami lonjakan.

"Kalau ketersediaan sebenarnya masih mencukupi," ujarnya.

"Cuma memang, kenaikannya itu dipengaruhi karena faktor produksinya, maksudnya dari daerah penghasil terbatas, biaya distribusinya juga naik," sambungnya.




(urw/alk)

Hide Ads