Tarif Pete-pete di Makassar Terbaru 2022, Sentral ke Sudiang Kini Rp 9.000

Tarif Pete-pete di Makassar Terbaru 2022, Sentral ke Sudiang Kini Rp 9.000

Urwatul Wutsqaa - detikSulsel
Selasa, 06 Sep 2022 13:14 WIB
Pete-pete atau angkot di Makassar
Pete-pete di Makassar (Foto: Muh Ishak Agus/detikSulsel)
Makassar -

Tarif angkutan umum alias pete-pete di Kota Makassar 2022 kembali mengalami kenaikan imbas naiknya harga BBM. Salah satunya, rute Pasar Sentral menuju wilayah Sudiang yang awalnya Rp 8.000 kini menjadi Rp 9.000.

Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda), Zainal Abidin menyebut pihaknya menetapkan kenaikan tarif pete-pete sebesar 10 persen dari tarif sebelumnya.

"Kami hanya mengajukan ini, hanya menetapkan persentase hanya 10% dari penyesuaian tarif," kata Zainal saat dihubungi detikSulsel, Senin (5/9).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyebut, persentase sebesar 10 persen ini terbilang kecil jika dibandingkan dengan lonjakan harga BBM yang persentase kenaikannya mencapai 30,7 persen.

"Kami juga tidak serta merta melakukan penyesuaian tarif sesuai dengan pengumuman pemerintah. Pengumuman pemerintah ini naik 2.350 dengan persentase 30,7%," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dengan persentase kenaikan tersebut, tarif pete-pete di Makassar yang sebelumnya Rp 7.000, kini menjadi Rp 8.000. Artinya, kenaikan tarif hanya sebesar Rp 1.000 dari tarif sebelumnya.

"Kami dari Organda hanya melakukan penyesuaian tarif 1.000 rupiah dari harga 7.000 menjadi 8.0000," ungkap Zainal.

Tarif baru sebesar Rp 8.000 rupiah tersebut, berlaku untuk hampir semua rute pete-pete di Makassar, baik jarak jauh, maupun dekat.

Sementara itu, ada dua rute pete-pete lainnya yang mengalami kenaikan menjadi Rp 9.000 dari tarif awal Rp 8.000. Yaitu rute Pasar Sentral menuju Sudiang, serta rute dari Pasar Sentral menuju Pannampu.

"Kemudian ada jalur 2, dari 8.000 menjadi 9.000 yaitu sentral sampai Sudiang. Kemudian dari sentral ke Pannampu lewat tol simpang lima, dari 8.000 menjadi 9.000," kata Zainal.

Zainal menyebut, penyesuaian tarif yang dilakukan pihaknya itu sudah dirundingkan dengan pihak pengemudi serta pemilik kendaraan. Dia menambahkan, kenaikan yang ditetapkan hanya Rp 1.000 karena dikhawatirkan jika terlalu tinggi, para pengguna akan beralih ke moda transportasi lainnya.

"Kami membuat pertimbangan bahwa, kalau kami juga terlalu tinggi melakukan penyesuaian tarif, khawatirnya kami, pengguna angkutan umum yang selama ini menggunakan pete-pete, mereka akan berpindah dan bisa lari karena terlalu mahal," ujarnya.




(urw/nvl)

Hide Ads