Sejarah Pendirian Blue Bird Versi Elliana Wibowo, Kini Minta Bantuan Jokowi

Tim detikFinance - detikSulsel
Jumat, 19 Agu 2022 11:40 WIB
Elliana Wibowo. (Foto: Anisa Indraini/detikcom)
Jakarta -

Elliana Wibowo meluruskan sejarah pendirian Blue Bird hingga akhirnya ia menggugat PT Blue Bird Tbk ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan sebesar Rp 11 triliun. Dia menegaskan bahwa Blue Bird didirikan oleh sang Ayah, Surjo Wibowo pada tahun 1971 silam.

Dilansir dari detikFinance, Elliana mengatakan awalnya sang Ayah, Surjo Wibowo mendirikan Blue Bird dengan nama PT Sewindu Taxi dari PT Semuco. Perusahaan itu mendapat izin sebagai transportasi ber-argometer dari Gubernur DKI Jakarta saat itu Ali Sadikin.

Sehingga Elliana mengatakan pernyataan yang menyebutkan Blue Bird Group hanya milik keluarga Mutiara Djokosoetono adalah sebuah pembohongan publik.


"Adanya klaim dari manajemen Blue Bird, saudara Sigit Suharto Djokosoetono dan saudara Yusuf Salman bahwa Blue Bird Group adalah milik satu keluarga saja yaitu Mutiara Djokosoetono adalah sebuah penyesatan informasi dan pembohongan publik," kata Elliana kepada wartawan di Madame Delima Cafe, Jakarta Pusat, Kamis (18/8/2022).

Elliana pun menceritakan awal mula pendirian Blue Bird hingga terjadi keretakan dalam manajemen Blue Bird. Dia menjelaskan bahwa ayahnya, Surjo Wibowo adalah seorang pengusaha terkenal dari Ponorogo dan Surabaya.

Pada akhir 1940-an mereka pindah ke Jakarta. Surjo Wibowo kemudian melanjutkan membangun usaha-usahanya seperti pabrik rokok, pabrik batik, pabrik kembang api, transportasi, importir makanan, serta perhiasan.

"Almarhum Surjo Wibowo bersama istrinya (Janti Wirjanto) yang juga putri pengusaha besar dari Pekalongan, sejak 1950-an telah berkecimpung dalam bidang usaha transportasi yaitu perbengkelan, Suburban, Taxi limousine, dan mendapatkan penunjukan langsung dari Presiden Soekarno untuk melayani transportasi Asian Games tahun 1962 serta memiliki dealership mobil Eropa," jelasnya.

Singkat cerita, keluarga Surjo Wibowo dan keluarga Mutiara Djokosoetono kemudian sepakat mendirikan perusahaan bernama PT Sewindu Taxi. Elliana mengklaim saat itu perusahaan tersebut mudah mendapat pinjaman dana usaha dari beberapa bank terkemuka di Jakarta karena kredibilitas Surjo Wibowo.

Kemudian pada tahun 1980-an para pendiri PT Sewindu Taxi sepakat melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mengubah namanya menjadi PT Blue Bird Taxi. Hal ini dilakukan siring perkembangan perusahaan Taxi yang semakin membaik.

Perusahaan tersebut kemudian memiliki berbagai anak usaha antara lain PT Big Bird, PT Ziegler Indonesia, Hotel Holiday Resort (Lombok), hingga RITRA Warehouse.

Berdasarkan hal itu, Elliana menegaskan bahwa pendiri utama dari Blue Bird Taxi terdiri dari adalah Surjo Wibowo dan Mutiara Djokosoetono.

"Sehingga sebenarnya pendiri utama Blue Bird Taxi yang awalnya bernama PT Sewindu Taxi/PT Semuco adalah Surjo Wibowo dan Mutiara Djokosoetono," tegasnya.

Elliana melanjutkan sekitar awal tahun 1980 sampai dengan awal tahun 2000, beberapa pemegang saham dalam Blue Bird menjual kepemilikan sahamnya. Hal ini diikuti dengan penjualan saham dari beberapa perusahaan lainnya yang dibeli oleh keluarga dr. Purnomo Prawiro dan Alm dr. Chandra Suharto.

Selanjutnya keretakan terjadi setelah ayah Elliana meninggal...



Simak Video "Sopir Taksi Viral yang Kerok Temannya Bertemu Dirut PT Blue Bird"

(alk/tau)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

detikNetwork