Proyek kereta api Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk segmen Makassar ditarget bisa rampung 2024 nanti. Proyek strategis nasional (PSN) ini diharap bisa tuntas sebelum masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selesai.
"Jika tidak tuntas 2024, ada kontestasi politik, pemimpin berganti jadi tidak ada jaminan proyek ini masih berlanjut. Makanya peluang ini harus diambil dan dituntaskan karena ini efeknya besar untuk warga di Sulsel," ungkap Kepala Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Amanna Gappa kepada detikSulsel, Jumat (5/8/2022).
Proyek ini juga masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah (RPJMN) sehingga harus tuntas 2024. Apalagi proyek ini juga masuk dalam proyek strategis nasional (PSN). Sehingga ada jaminan ketersediaan anggaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"PSN ini diproyeksikan sudah harus tuntas di 2024 sehingga pengerjaannya harus diakselerasi," jelasnya.
Saat ini kata Amanna Gappa, pengerjaan rute Maros-Barru ke arah Pelabuhan Garongkong terus dikebut. Pengerjaan rute Maros ke Barru ini sepanjang 71 kilometer dan rencananya akan dioperasikan mulai Oktober nanti.
"Proyek ini menyisakan ke arah Makassar sekitar 10 kilometer dari Maros. Kemudian ke arah Parepare yang ujungnya masih di Palanro, Barru itu sekitar 20 kilometer (belum masuk pengerjaan). Jadi tersisa 30 kilometer yang harus dituntaskan," tukasnya.
SK Penlok untuk Jalur ke Makassar Sudah Diteken
Rencana pembangunan kereta api ke arah Makassar sempat berpolemik lantaran ada selisih paham antara Kepala BPKA Sulsel Andi Amanna Gappa dengan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto terkait desain rel. Balai Kereta menyebut konstruksi relnya at grade (timbunan tanah) sesuai desain sejak awal sementara Danny ingin elevated atau melayang.
Akibatnya sejumlah tahapan sempat terhambat. Termasuk di antaranya penetapan lokasi (penlok) pembangunan kereta api ke Makassar. Ini lantaran kedua pihak kekeh dengan keyakinan masing-masing.
Namun proyek pembangunan kereta api di Sulsel untuk rute Makassar kini sisa menunggu proses pembebasan lahan. Surat keputusan (SK) penetapan lokasi (penlok) pembangunan jalur kereta sudah diteken Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman (ASS).
"Iya betul (SK penlok sudah diteken pak Gubernur)," ungkap Kabid Pertanahan Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Sulsel, Fakhruddin kepada detikSulsel, Jumat (5/8).
Dalam dokumen yang dilihat detikSulsel, pengumuman penlok ini mengacu kepada Keputusan Gubernur Sulsel Nomor: 1530/VIII/Tahun 2022 tanggal 2 Agustus 2022. Letak lokasi rencana pembangunan untuk Kabupaten Maros melintasi Desa Marumpa dan Desa Temmappadua. Kemudian Kota Makassar melintasi Kelurahan Sudiang, Kelurahan Bulurokeng, Kelurahan Untia dan Kelurahan Bira.
"Diperkirakan waktu pelaksanaan pengadaan tanah membutuhkan waktu sekitar 1 tahun (2022 s/d 2023). Perkiraan jangka waktu pembangunan membutuhkan waktu 3 tahun (2023 s/d 2025)," demikian tertulis dalam dokumen tersebut.
(tau/ftk)