PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional IV akan mengembangkan Kendari New Port secara bertahap. Kapasitas terminal peti kemasnya ditargetkan nantinya bisa menampung kontainer hingga 3,5 juta TEUs.
"Sekarang kita baru tahap pertama, masih ada tahap kedua dan ketiga. Kita harapkan semua ini terbangun dan bisa menampung 3,5 juta TEUs peti kemas," kata General Manager Pelindo IV Kendari New Port Suparman kepada wartawan, Kamis (9/5/2022).
Pembangunan Kendari New Port akan dilakukan dalam 3 tahap. Untuk tahap 1, kapasitas terminal peti kemas mencapai 250 ribu TEUs. Pembangunan tahap 1 akan menelan anggaran Rp 1,1 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini berasal dari APBN sebesar Rp 965 miliar dan sisanya anggaran internal PT Pelindo," bebernya.
Suparman mengungkapkan terminal peti kemas Kendari New Port sudah mampu melakukan direct ekspor atau ekspor langsung komoditas. Ada beberapa komoditas yang pernah diekspor melalui Kendari New Port seperti serabut kelapa tujuan China dan kacang mete tujuan Vietnam.
"Kita pernah direct ekspor dari sini. Terakhir tahun kemarin kita ekspor kacang mete ke Vietnam. Ada juga rencana bulan ini kepiting ke Amerika," ujarnya.
Suparman menuturkan fasilitas pendukung yang dimiliki Kendari New Port cukup mumpuni untuk melakukan ekspor langsung. Seperti kapasitas peti kemas mencapai 250 ribu TEUs, 2 unit container crane, 4 RTG, Reach Stacker (RS), 1 unit forklift kapasitas 32 ton dan berbagai fasilitas penunjang lainnya.
"Dengan dibangunnya terminal peti kemas ini diharapkan semua layanan logistik bisa lebih cepat," ujarnya.
Ia mengungkapkan terminal peti kemas yang mulai beroperasi sejak tahun 2019 ini sudah mengoperasikan layanan digitalisasi mulai dari manajemen pemesanan truk kontainer, bea cukai hingga transaksi. Menurut dia segala fasilitas yang disediakan tersebut mampu memangkas proses ekspor komoditas di Sulawesi Tenggara (Sultra).
"Kita ingin menekan port stay atau kapal ini harus lebih cepat berkegiatan di tempat ini. Kargo yang stay juga harus lebih singkat. Artinya barang bisa cepat dan masuk dari terminal ini. Ini bisa menekan biaya logistik," bebernya.
Pihaknya juga terus meningkatkan fasilitas penunjang terminal peti kemas bertaraf internasional. Suparman menuturkan PT Pelindo Regional IV juga mencanangkan Kendari New Port sebagai Green Port atau pelabuhan ramah lingkungan.
"Jadi semua fasilitas kita akan menggunakan tenaga listrik, sehingga tidak lagi menggunakan BBM konvensional," tukasnya.
(tau/nvl)