Kereta Api Maros-Barru Beroperasi Oktober untuk Angkutan Penumpang-Barang

Kereta Api Maros-Barru Beroperasi Oktober untuk Angkutan Penumpang-Barang

Andi Nur Isman - detikSulsel
Sabtu, 28 Mei 2022 13:08 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi dan Gubernur Sulsel menjajal kereta api Makassar-Parepare
Menhub Budi Karya Sumadi dan Gubernur Sulsel Andi Sudirman menjajal kereta api Makassar-Parepare (Foto: Andi Nur Isman/detikSulsel)
Barru -

Kereta Api (KA) rute Maros-Barru di Sulawesi Selatan (Sulsel) ditargetkan sudah bisa beroperasi pada Oktober 2022 untuk angkutan penumpang dan barang. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi pun mengungkap ada potensi ekonomi besar yang bisa dirasakan di Sulsel bila KA telah beroperasi.

"Kita memang merencanakan pada bulan Oktober akan mulai beroperasi kegiatan perkeretaapian yang ada di Sulawesi Selatan, baik itu untuk angkutan penumpang maupun angkutan barang," kata Budi saat meninjau progres pembangunan rel KA Makassar-Parepare di Kabupaten Barru, Sabtu (28/5/2022).

Budi mengatakan Kemenhub, Pemprov Sulsel, dan sejumlah stakeholer sudah sepakat untuk memanfaatkan kereta api tidak hanya sebagai angkutan penumpang. Bisa digunakan sebagai angkutan pariwisata dan logistik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita punya beberapa objek wisata, ada Rammang-rammang, Geopark yang indah-indah sekali. Oleh karenanya saya mengajak stakeholder pariwisata yang nanti di-invite Pak Gubernur maupun Pak Bupati agar ada warna lain dari Sulawesi Selatan," sebutnya.

Dia menjelaskan, Sulsel punya karakteristik daerah yang cukup lengkap. Di sepanjang jalur lintasan kereta api, dia melihat kombinasi pemandangan yang menarik seperti gunung, sawah, dan laut.

ADVERTISEMENT

"Kemudian angkutan barang juga di sini dilihat stockyard yang sangat luas kurang lebih 4 hektare. Tapi kita juga sudah menguasai kurang lebih 40 hektare," bebernya.

Menurutnya, Sulsel juga punya potensi industri yang besar tanpa harus mengandalkan sumber daya alamnya. Salah satunya di Maros dan Pangkep yang menjadi pusat produksi semen.

"Daerah ini pasti berpotensi untuk dijadikan industri yang tidak mengandalkan pada sumber daya alam, tetapi (berpotensi terjadi) bangkitan-bangkitan, baik yang dari luar untuk melakukan menyatukan barang maupun untuk keluar," jelasnya.

Budi berharap pengembangan kereta api di Sulsel dapat memberikan nilai ekonomi dan sosial yang besar. Dia mendorong Pemprov Sulsel dan Pemda tidak hanya mengandalkan APBN dan APBD saja dalam pengembangannya, tetapi turut melibatkan pihak swasta.

"Artinya tidak semua proyek ini menggunakan APBN. Nah, selanjutnya Pak Gubernur dan Pak Bupati punya kans untuk mengajak swasta lain untuk masuk ke dalam sini," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, Menhub Budi Karya Sumadi meninjau progres pembangunan rel Kereta Api (KA) Makassar-Parepare melalui udara. Budi memuji indahnya potensi wisata di sepanjang jalur rel kereta api sehingga pengoperasian kereta api nanti bisa dimanfaatkan untuk koneksi ke destinasi wisata.

Peninjauan tersebut dimulai dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin di Kota Makassar menggunakan helikopter, Sabtu (28/5/2022), pukul 07.35 Wita. Kemudian berjalan melintasi rel kereta api di Kabupaten Maros, Pangkep, dan tiba di Stasiun Tanete Rilau di Kabupaten Barru pukul 08.25 Wita.

Budi didampingi Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman (ASS), Dirjen Perkerataapian Kemenhub Zulfikri, dan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo.

Dalam peninjauan tersebut, Budi melihat banyak potensi pariwisata di sepanjang jalur lintasan kereta api Makassar-Parepare. Dia pun berharap potensi wisata tersebut dapat menjadi destinasi pelengkap kehadiran kereta api di Sulsel.

"Kita menyampaikan bahwa kegiatan wisata menjadi suatu hal yang penting bagi kita bahkan saya beberapa hari ini baru tahu betapa indahnya potensi wisata di sepanjang rel," kata Budi.




(tau/nvl)

Hide Ads