Mendag Geram Minyak Goreng Ditampung di Kilang di Makassar: Kirim ke Pasar!

Mendag Geram Minyak Goreng Ditampung di Kilang di Makassar: Kirim ke Pasar!

Ibnu Munsir - detikSulsel
Kamis, 17 Feb 2022 12:21 WIB
Mendag sidak ke salah satu kilang minyak goreng di Makassar. (Ibnu/detikcom)
Foto: Mendag sidak ke salah satu kilang minyak goreng di Makassar. (Ibnu/detikcom)
Makassar -

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi geram saat menemukan masih banyak minyak goreng yang ditampung salah satu kilang minyak goreng di kawasan Pelabuhan Soekarno-Hatta, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Lutfi lalu memerintahkan pengelola kilang minyak segera mendistribusikan minyak itu ke pasar-pasar.

"Saya minta dikeluarkan langsung dikirim ke Pasar Terong kita jual di harga Rp 11.500 karena ini untuk kepentingan yang sangat kritis di kota Makassar," kata Lutfi kepada wartawan di Makassar, Kamis (17/2/2022).

Lutfi meminta pihak lainnya yang masih menampung minyak goreng untuk segera mendistribusikannya ke pasar karena kebutuhannya sedang darurat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi pakai marah-marah sedikit, tetapi ini mesti dikerjakan, karena ini kita mesti stright, keadaan ini sedang darurat," tuturnya.

Lutfi menyebut kelangkaan minyak goreng memang sedang terjadi di beberapa kota lain di Indonesia termasuk Makassar. Untuk itu pihaknya segera mencari cara untuk memenuhi pasokan kebutuhan warga.

ADVERTISEMENT

"Kita mesti memastikan suplai ini bukan hanya di Kota Makassar, tetapi juga di seluruh kabupaten/kota di Sulawesi Selatan," tuturnya.

Sebelumnya, Lutfi bersama Wali Kota Makassar Ramdhan 'Danny' Pomanto dan Kadis Perdangan Sulsel Ashari Fakhsirie Radjamilo melakukan sidak di 2 pasar, yakni Pasar Tradisional Terong, Bontoala dan Pasar Pakbaeng-baeng, Tamalate Kota Makassar. Dia menemukan ketersediaan stok minyak goreng level curah, namun tidak dengan minyak goreng level premium dan sederhana.

"Barang (minyak goreng) di Kota Makassar ini ada, tetapi untuk level yang curah, dan level curah ini sudah mengikuti harga Pemerintah yang semestinya mengikuti harga Rp 11.500, dan begitu distribusi jalan mulai Selasa (15/2) kemarin akan mengikuti harganya, dan suplai akan kembali normal segera," kata Muhammad Lutfi di Makassar, Kamis (17/2).

(tau/nvl)

Hide Ads