Pemenang tender konstruksi Stadion Sudiang di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), sudah diumumkan. PT Waskita Karya (Persero) Tbk keluar sebagai pemenang.
Diketahui, dari 128 peserta ada enam peserta yang masuk dalam enam besar calon pemenang tender Stadion Sudiang. Masing-masing tiga perusahaan BUMN dan tiga lainnya dari swasta.
Adapun Perusahaan BUMN yakni PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Nindya Karya (Persero). Sementara dari swasta yakni PT Sinar Cerah Sempurna, PT Jasa Konstruksi Manggala Pratama Tbk, dan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah melalui proses evaluasi, PT Waskita Karya dipilih sebagai pemenang tender. Pengumuman pemenang tender dilihat dalam situs spse.inaprc.id yang diumumkan pada 19 Desember pukul 14.31 Wita.
PT Waskita Karya memenangkan tender proyek Satdion Sudiang dengan harga penawaran dan nilai terkoreksi Rp 637.155.613.120,00 (Rp 637 M). Proyek ini sebelumnya dianggarkan dengan pagu dan HPS Rp. 674.952.980.000,00 (Rp 674,9 M).
Berikut ini penawaran enam besar calon pemenang tender Stadion Sudiang:
1. PT Sinar Cerah Sempurna Rp 604.082.479.447,20
2. PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk Rp 631.081.000.000,00
3. PT Waskita Karya (Persero) Tbk Rp 637.155.613.120,00
4. PT Jasa Konstruksi Manggala Pratama Tbk Rp 642.900.753.000,00
5. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Rp 655.927.740.000,00
6. PT Nindya Karya (Persero) Rp 657.369.000.000,01.
Desain Stadion Sudiang Makassar
Kementerian Pekerjaan Umum (Kemenpu) telah merilis desain arsitektur Stadion Sudiang Makassar berkapasitas 27.000 penonton. Proyek stadion senilai Rp 674,9 miliar tersebut rencananya akan dimulai tahun ini.
"Sebenarnya dalam desain stadion stadion ini sudah bertaraf internasional," ungkap Kepala Satker Prasarana Strategis Sulsel Ditjen Prasarana Strategis Kemenpu, Iwan kepada detikSulsel, Senin (13/10).
Dari desain arsitektur yang dirilis, Stadion Sudiang berdiri kokoh dengan atap melingkar dan tribun skema single seat. Sekeliling bangunan stadion dihiasi dengan taman yang ditumbuhi pepohonan hingga dilengkapi lokasi parkir.
Kemegahan stadion bertambah dengan desain arsitektur yang mengadaptasi simbol budaya maritim khas Sulsel. Arsitektur stadion mengadopsi karakteristik kapal tradisional legendaris dari suku Bugis-Makassar, yakni Pinisi.
"Arsitektur fasadnya itu mengambil Pinisi, kapal Pinisi yang sedang berlayar. Jadi terlihat itu (motif) segitiga-segitiga kecil itu seolah-olah adalah layar-layar Pinisi," ungkap Iwan.
Arsitektur Stadion Sudiang yang terinspirasi dari kapal Pinisi turut ditampilkan lewat pola garis bergelombang. Menurut Iwan, bentuk ini menyiratkan kapal Pinisi yang menerjang gelombang samudera.
"Sementara bentuk gelombang daripada itu adalah samudera, sehingga secara arsitektur ini mengadopsi para pelaut yang menggunakan kapal pinisi sedang menghadapi gelombang besar," terangnya.
Iwan kembali menegaskan, desain stadion melambangkan ketangguhan pelaut yang berlayar menggunakan kapal Pinisi. Bangunan Stadion yang berdiri kokoh menjadi simbol ketangguhan dan semangat masyarakat Sulsel.
"Ketangguhan para pelaut-pelaut Makassar itulah yang diambil menjadi simbol daripada fasad arsitekturnya itu. Pokoknya kalau dilihat itu (motif arsitekturnya) terlihat ada gelombang, segitiga itu asumsinya adalah simbol daripada layar Pinisi," jelas Iwan.
Stadion Sudiang Tanpa Lintasan Atletik
Kepala Dispora Sulsel Suherman mengatakan, Stadion Sudiang Makassar dibangun khusus untuk pertandingan sepakbola. Hal ini berdasarkan perencanaan pembangunan stadion yang tidak dilengkapi dengan lintasan atletik.
"Spesifikasi stadion, kapasitasnya akan mencapai 27.000 penonton dengan single seat seluruhnya. Tidak ada lintasan atletik, stadion full, jadi stadion ini khusus untuk sepak bola," ungkap Suherman kepada detikSulsel, Jumat (10/10).
Namun Suherman memastikan seluruh fasilitas atau sarana penunjang Stadion Sudiang berstandar internasional. Lampu untuk pencahayaan stadion pun berstandar FIFA.
"Semua fasilitasnya menggunakan standar internasional FIFA, lapangan, termasuk pencahayaan, lampunya, kursi penonton (single seat), bench pemain, ruang ganti atau locker room berstandar internasional," jelasnya.
Simak Video "Video: 2 Pejabat BUMN Konstruksi Jadi Tersangka Korupsi Jalan Tol Lampung"
[Gambas:Video 20detik]
(asm/nvl)











































