Tim medis Universitas Hasanuddin (Unhas) melakukan operasi caesar (SC) darurat kepada tiga ibu hamil korban banjir dan longsor di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Salah satu pasien mengalami kondisi ketuban pecah dini selama lebih dari 24 jam.
Penanganan medis itu berlangsung di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pidie Jaya pada Rabu (3/12) malam. Salah satu tim medis Unhas dr Bahrul Fikri mengatakan operasi berjalan lancar, ibu dan bayinya selamat.
Dia menjelaskan dua ibu hamil datang ke rumah sakit dengan kondisi Preeklampsia Berat (PEB), obesitas, dan ketuban pecah dini. Sementara yang satu memiliki riwayat operasi caesar pada persalinan sebelumnya.
"Ibu pertama kami tangani karena Preeklampsia Berat, obesitas, dan ketuban pecah dini. Ibu kedua membutuhkan operasi karena riwayat SC sebelumnya dan posisi janin letak lintang. Sementara ibu ketiga juga mengalami PEB," jelas Bahrul dalam keterangannya dikutip, Kamis (4/12/2025).
Dia mengungkapkan tiga bayi lahir dengan Apgar Score 7/9 yang menunjukkan bayi dalam kondisi stabil pascakelahiran. Namun, masih perlu mendapat pemeriksaan lanjutan.
"2 bayi berjenis kelamin laki-laki, sementara satu bayi perempuan. Satu bayi lainnya masih dalam proses pemeriksaan lebih lanjut saat dibawa ke ruang perawatan," jelasnya.
Lebih lanjut, Bahrul mengatakan aksi cepat Tim Medis Unhas mengambil alih operasi merupakan bentuk komitmen membantu korban yang terdampak banjir. Terutama melihat banyaknya dokter kandungan dan dokter anak RSUD Pidie Jaya yang tampak kelelahan.
"Kami meminta mereka beristirahat karena mereka pun terdampak musibah, untuk sementara, sejumlah pasien Obgyn dan anak kami bantu tangani," tuturnya.
Diketahui, Unhas mengirimkan Tim Medis sebagai bentuk dukungan penanganan bencana di Sumatera Barat (Sumbar), Sumatera Utara (Sumut), dan Aceh. Tim medis ini dilepas langsung oleh Rektor Unhas Jamaluddin Jompa pada Senin (1/12).
"Semoga bantuan yang diberikan Unhas dapat meringankan beban saudara-saudara kita. Tim medis Unhas akan bahu-membahu memberikan pelayanan terbaik. Kami akan terus memantau perkembangan di lapangan," kata Prof JJ dalam keterangannya, Senin (1/12).
Simak Video "Video: Kemenkes soal Penyebab Meninggalnya Ibu Hamil Usai Ditolak 4 RS di Papua"
(hsr/ata)